Bisakah Asma Disembuhkan?

Para ilmuwan telah menemukan sebuah pendekatan revolusioner yang menemukan cara baru mengobati asma.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 22 Jul 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2016, 09:30 WIB
Inhaler Tak Bekerja Maksimal Bila Penderita Asma Masih Bandel
Inhaler yang menjadi pilihan bagi penderita asma tergolong parah, tak akan bekerja maksimal bila pasien masih bandel

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan telah menemukan sebuah pendekatan revolusioner yang menemukan cara baru mengobati asma. Metode terbaru ini mencegah peradangan pada saluran udara yang membuat Anda sulit bernapas.

Para peneliti di University of Southampton percaya dengan menargetkan gen yang disebut ADAM33, yang dapat mencegah penyakit, dilansir laman Dailymail, Jumat (22/7/2016).

Sekitar 300 juta orang di seluruh dunia menderita asma. Dan saat ini sebagian besar penderita yang diobati menggunakan dua inhaler. Sebuah alat berwarna biru yang disebut pereda, digunakan untuk rileks setelah diseprotkan di saluran udara. Sedangkan yang coklat untuk pencegahan mengandung steroid, yang mengurangi peradangan di paru-paru.

Para peneliti menulis dalam The Journal of Clinical Investigation menemukan gen ADAM33 pembuat enzim yang melekat pada sel otot saluran pernapasan.

Pada orang dengan varian gen, enzim melepaskan dari permukaan sel dan perjalanan sekitar paru-paru. Hal ini kemudian menciptakan lebih banyak jaringan otot, dan pembuluh darah di sekitar saluran udara yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Tapi Hans Michel Haitchi, profesor kedokteran pernapasan di Southampton, menemukan gen gejala asma berhenti pada tikus.

"Perawatan sekarang tidak memperlakukan proses renovasi di paru-paru. Di masa depan dengan memblokir ADAM33, fitur asma peradangan akan berkurang," ujarnya.

Penemuan ini tentu mengubah pemahaman tentang asma. Profesor Haitchi menambahkan, "Selama bertahun-tahun kami berpikir remodeling saluran napas adalah hasil dari peradangan yang disebabkan oleh reaksi alergi, tetapi penelitian kamu memberitahu sebaliknya."

Dalam penelitian, ditemukan gen ADAM33 nakal yang menyebabkan remodeling saluran napas tetapi tidak menyebabkan peradangan. Tapi ketika ilmuwan menggunakan tungau debu rumah alergen-pemicu umum serangan asma- mereka menemukan banyaknya otot, dan pembuluh darah di paru-paru sehingga menimbulkan peradangan.

Ini menantang pandangan bahwa peradangan alergi menyebabkan asma. Profesor Haitachi, yang penelitiannya didanai oleh Medical Research Council Clinician Scientist Fellowship mengatakan, "Penelitian kami telah menantang paradigma umum yang saluran udara renovasi pada asma adalah konseksuensi dari peradangan. Sebaliknya, kami telah menunjukkan ADAM33 yang nakal memulai remodeling saluran napas."

Dengan memblokir ADAM33, dan Anda beristirahat dari aktivitias, asma bisa dicegah.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya