Kebiasaan Sehari-hari yang Picu Nyeri Leher

Otot leher merupakan salah satu otot yang fleksibel tapi mempunyai kerentanan terhadap tekanan dan posisi yang salah.

oleh Muhammad Sufyan diperbarui 15 Sep 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 17:00 WIB
Nyeri Leher Usai Tidur

Liputan6.com, Jakarta Nyeri leher adalah keluhan umum orang banyak, di mana hampir 67 persen dari populasi pernah mengalaminya.

Otot leher merupakan salah satu otot yang fleksibel tapi mempunyai kerentanan terhadap tekanan dan posisi yang salah. Selain kebisaan buruk, osteoarthritis juga merupakan penyebab umum nyeri leher. 

Berikut empat kebiasaan sehari-hari yang bisa memicu timbulnya nyeri leher, dilansir dari laman Mayoclinic, Kamis (15/9/2016):

1. Melihat monitor komputer dan smartphone di posisi yang salah

Pekerja kantoran tidak hanya berisiko mengalami nyeri pinggang karena terlalu lama duduk dalam posisi yang sama. Menurut Mayoclinic, mereka juga berisiko mengalami nyeri leher, punggung kaku dan sakit kepala akibat terlalu sering menunduk karena monitor komputer yang terlalu rendah.

2. Merokok

Selain berbagai penyakit kronis lainnya, nyeri leher termasuk salah satu penyakit yang disebabkan oleh rokok. Merokok juga membuat pembuluh darah mengeras dan tegang sehingga asupan oksigen ke area di sekitarnya berkurang.

3. Posisi tidur yang salah

Posisi duduk atau tidur yang salah memang memicu sakit leher, tetapi hal ini dapat semakin buruk jika Anda juga sering menenggak alkohol. Setiap orang secara alami akan mengubah posisi tidurnya beberapa kali dalam semalam.

4. Meletakkan telepon di bahu.

Saat tangan sedang dalam keadaan sibuk atau memegang sesuatu, banyak orang menelepon dengan mengapitkan telepon di antara telinga dan bahu. Meski praktis, kebiasaan ini ternyata bisa memicu nyeri leher, nyeri bahu, lengan hingga kesemutan di tangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya