Hati-hati, Sering Selfie Tanda Kesehatan Mental Terganggu

Para ilmuwan telah memperingatkan kepada setiap orang untuk tidak terus menerus mengambil gambar dirinya sendiri alias selfie.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 09 Okt 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2016, 18:00 WIB
aplikasi selfie
Percantik hasil foto selfie kamu dengan 5 aplikasi ini. (Tech.co)

Liputan6.com, Jakarta Media sosial seperti Instagram milik Anda penuh dengan foto-foto wajah Anda, yang diambil dari banyak lokasi berbeda. Sekarang para ilmuwan telah memperingatkan kepada setiap orang untuk tidak terus menerus mengambil gambar dirinya sendiri alias selfie.

Dikabarkan Dailymail, Minggu (9/10/2016), para ahli mengungkapkan mereka yang sering selfie cenderung kesepian, dan merupakan tanda dari masalah dalam hubungan mereka atau masalah kesehatan mental.

Sebuah penelitian mengungkapkan selfie merupakan cara untuk mencari perhatian. Peneliti dari Thailand menilai kebiasaan kepribadian 300 siswa, yang sering mengambil gambar mereka.

Para peserta sebagian besar perempuan berusia 21-24 tahun, diwawancarai untuk melihat apakah mereka memiliki narsisme, mencari perhatian, perilaku egois, atau ciri kepribadian kesepian.

Sebagian besar mereka menghabiskan lebih dari 50 persen waktu luang bersama ponselnya untuk berpose atau menjelajah internet. Dr Peerayuth Charoensukmongkol, dari Institut Nasional Administrasi Pembanginan, Bangkok mengatakan, "Tidak hanya individu yang terobsesi dengan foto selfie merasa kehidupan pribadi, dan kesejahteraan psikologinya rusak, tapi mereka mungkin kualitas hubungan dengan orang lain juga terganggu."

Mereka yang narsis mengambil foto perlu menyibukkan diri dengan perilaku yang sehat. Namun psikolog menyatakan gangguan bukanlah kecanduan tapi perilaku selfie dapat dihubungkan dengan penyakit mental.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya