Liputan6.com, Jakarta Anda selalu mengandalkan deodoran untuk mengatasi bagian ketiak yang gatal. Namun, saat deodoran tak bisa mengatasi bau atau justru menimbulkan gatal di ketiak, bisa jadi Anda telah melakukan sesuatu yang salah.
Ahli bedah kosmetik Mark Malek MD mengatakan, ada sebuah kesalahpahaman yang umum terjadi yakni deodoran tidak benar-benar memblokir keringat.
Baca Juga
Dilansir Prevention, Senin (10/10/2016), berikut ini adalah lima kesalahan yang biasa terjadi saat menggunakan deodoran.
Advertisement
1. Anda menggunakan produk yang salah
Deodoran dan antiperspirant adalah dua produk yang berbeda. Deodoran digunakan untuk mengatasi bau. Sedangkan antiperspirant mengandung aluminium klorida,bahan yang digunakan untuk memblokir keringat.
2. Memakai di waktu yang salah
Menurut Mark Malek, deodoran dapat diterapkan di setiap saat sepanjang hari. Tapi, saat malam hari lebih baik menggunakan antiperspirant karena Anda tidak berkeringat terlalu banyak. Ini bisa membuat kulit Anda mengikat keringat sebelum keluar terlalu banyak.Â
Â
Tidak cukup banyak memakainya
3. Anda tidak cukup banyak memakainya
Terkadang, satu usapan deodoran saja tidak cukup untuk mengatasi bau dan keringat. Cobalah untuk menggunakannya lebih banyak antiperspirant di seluruh ketiak Anda untuk memastikan menutup kelenjar keringat secara menyeluruh.
4. Anda menggunakan deodoran dengan pewangi
Ketiak Anda gatal? Ini bisa disebabkan oleh deodoran yang mengandung parfum karena deodoran jenis ini dapat mengiritasi kulit. Sebelum mencoba deodoran beraroma pada ketiak, cobalah tes di bagian lengan Anda. Demi keamanan, pilihlah deodoran tanpa pewangi.
5. Anda masih menggunakan produk yang sama selama bertahun-tahun
Jika ketiak masih tetap berkeringat dan mengeluarkan bau, bisa jadi ini adalah waktunya untuk mengganti produk deodoran yang sejak lama Anda pakai. Ini karena kemungkinan kelenjar keringat telah beradaptasi.
Jika tidak segera diatasi, tubuh Anda bisa menolak antiperspirant. Sehingga, keringat tetap keluar dan membuat ketiak lembap. Kondisi ini memicu pertumbuhan mikroba yang menimbulkan terhadap bau tak sedap.
Â
Advertisement