5 Masalah yang Dialami Anak Kembar

Anak kembar memiliki permasalahan sendiri yang tak dimiliki anak-anak lain.

oleh Melodia diperbarui 11 Nov 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2016, 08:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Memiliki saudara baik itu kakak maupun adik bisa sangat menyenangkan. Mulai dari memiliki seseorang untuk bermain bersama, hingga memiliki orang yang bisa diajak berbagi dan mendengarkan keluh kesah kita. Namun, memiliki saudara kembar pasti lebih dari hanya menyenangkan. Terkadang saudara sekandung harus menghadapi masalah kecocokan dan masalah tersebut akan menjadi berlipat ganda jika Anda merupakan anak kembar.

Dilansir dari laman Times of India, Jumat (11/11/2016), berikut lima masalah yang sering dihadapi oleh anak kembar ketika bertumbuh bersama atau ketika usia lanjut.

Krisis identitas

Walaupun mungkin banyak orang berpikir bahwa memakai pakaian yang mirip merupakan hal yang keren, kebanyakan orang kembar tidak sependapat. “Saya tidak akan suka menggunakan baju yang sama dengan saudara perempuan saya, terutama dalam momen spesial. Ini akan menambah kebingungan, dan akan menjadi sangat mengganggu,” ujar Nistya Singhal, siswa BMM.

Krisis identitas merupakan salah satu isu terbesar yang dihadapi oleh orang kembar: mereka sering kali disangka sebagai kembarannya, dan sering kali hal ini malah menciptakan keretakan di antara mereka. 

Tekanan lingkungan teman

Hal ini biasanya terjadi pada anak kembar ketika mereka bersekolah atau kuliah di lembaga yang sama. Kemampuan mereka dalam subjek pelajaran dan pemilihan teman-teman bergaul sangatlah diperhatikan. Jika salah satu memiliki nilai yang lebih bagus dan teman-teman bergaul yang lebih baik, sementara kembarannya lebih menyendiri, hal ini akan diperhatikan oleh orang-orang sekitar mereka.

Bahkan, teman-teman dan kerabat akan mempertanyakan kembaran yang lebih “lemah” tersebut tentang keberadaannya. Mereka akan menekan agar lebih mengikuti kembarannya yang dipandang lebih “unggul”.

Mengatasi persaingan dan perbedaan

Mengatasi persaingan

Kebanyakan orang kembar berbeda secara karakter dan memiliki keunikan kualitas diri mereka sendiri yang sama sekali berbeda. Namun, jika yang satu lebih baik dari yang lainnya, itu akan menciptakan banyak masalah bagi yang lainnya untuk mengatasi dengan kompetisi yang akan datang terus-menerus.

Orangtua, guru-guru, dan teman-teman mereka akan muai membandingkan keduanya dalam dalam terminologi baik atau buruk. Ini mungkin akan semakin parah seiring bertambahnya usia mereka. “Faktanya, ada saat-saat di mana perasaan bersaing tersebut membuat salah satu menjadi merasa dominan atau tertekan,” ujar Girija Nair, seorang konselor.

Pilihan karier

Walaupun terlihat mirip, kebanyakan dari orang kembar berbeda bagaikan kutub ketika mereka mengambil keputusan tentang hidup mereka. “Untuk saya, selalu mengenai bagaimana mereka memiliki keunggulan tersendiri. Jika salah satunya merupakan siswa yang brilian dan memilih untuk menjadi insinyur atau yang lainnya, seorang seniman, bukan berarti mereka mengalami ketertinggalan terhadap yang lainnya.

"Pilihan berkarier merupakan isu besar di antara kembar identik. Itu karena orang berpikir mereka memiliki keunggulan yang sama,” ucap Nair. Bagaimanapun, orang kembar akan selalu menjadi subjek oleh orang-orang untuk diberikan nasihat mengenai pilihan hidup mereka, terutama karier.

Siapa yang menua lebih baik

Walaupun persaingan dan kecemburuan akan memudar seiring bertambahnya usia, ketakutan yang akan timbul kembali adalah pergesekan ego, kekhawatiran jika yang lainnya akan terlihat lebih baik ketika menua dan memiliki hidup lebih baik. “Banyak yang tidak muncul ke permukaan mengenai isu ini; hanya si kembar yang merasakan konflik internal ini," ia menambahkan.

"Ini akan membuat hubungan mereka lebih pahit lagi. Karena itu, apa yang terlihat sebagai saudara kandung yang ideal, berakhir menjadi orang yang bahkan sulit untuk memberikan bantuan kepada saudaranya sendiri,” ujar konselor hubungan Sadhana Patil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya