Fitsa Hats Bikin Ingin Makan Pizza? Ini Efek Pizza pada Tubuh

Populernya istilah Fitsa Hats hari ini mungkin akan bikin Anda jadi ingin makan pizza. Ketahui efek pizza bagi tubuh.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Jan 2017, 20:18 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2017, 20:18 WIB
Fitsa hats
pepperoni pizza (huffingtonpost.com)

Liputan6.com, New York- Istilah Fitsa Hats menjadi bahan perbincangan di kalangan netizen. Tak heran istilah ini menjadi viral di internet. Gara-gara istilah ini juga jadi banyak orang ingin makan pizza.

Sebelum menyantap pizza, ketahui terlebih dahulu kandungan nutrisi di dalamnya. Pizza yang pada umumnya terdapat di gerai cepat saji itu tinggi kalori, lemak jauh, dan sodium.

Misalnya saja saat Anda mengonsumsi satu potong besar pizza pepperoni yang berlimpah topping keju dan daging olahan ini. Itu artinya Anda akan menyantap pizza dengan kandungan 311 kalori, 13,55 gram lemak total (dengan 5,5 gram lemak jenuh) dan 720 miligram sodium.

Menyambangi 7 restoran dengan pizza enak di Jakarta. (Via: manhattanpizzaplacehga.com)

Dan sebelum menyantap pizza peperoni kesukaan, Anda perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat dan usai mengonsumsi makanan satu ini. Berikut paparan pakar nutrisi yang juga juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics Amerika Serikat, Sonya Angelone seperti mengutip Cosmopolitan, Rabu (4/1/2017).

0-10 menit sesudah makan pizza

Saat pertama kali menggigit pizza, itu mengaktifkan bagian otak terkait kesenangan. Semakin banyak Anda mengigit, semakin berkurang kenikmatan pizza tersebut. Sistem pencernaan secara perlahan mengubah karbohidrat menjadi gula sehingga digunakan tubuh sebagai energi.

10-15 menit sesudah makan pizza

Gula tersebut kemudian masuk ke aliran darah. Ini membuat kurang lesu dibandingkan sebelum makan pizza, tapi bisa jadi muncul rasa kembung saat tubuh melanjutkan mencerna pizza dan melepaskan gas residu. Hal ini terutama terjadi ketika makan pizza terlalu cepat, terlalu banyak, atau sensitif terhadap makanan tertentu.

Jadi jangan lantas gara-gara terus mendengar kata Fitsa Hats, Anda jadi terburu-buru saat mengonsumsi pizza.

15 menit kemudian

15-20 menit sesudah makan pizza

Leptin, yakni hormon yang memberi kode ke tubuh agar berhenti makan , meningkat. Jika tetap makan, sel-sel dalam tubuh menolak mengubahnya menjadi energi tapi mengirim ke hati yang kemudian berubah menjadi lemak.
30 menit sesudah makan pizza

Jika makan pizza berlebih, ini akan membuat lesu. Namun jika jumlahnya pas, Anda akan berenergi. Saat pizza sudah masuk semua ke perut, otak akan memberi kode bahwa sudah kenyang.

Pada titik ini, asam di perut bekerja keras untuk mencerna lemak yang dikonsumsi. Lalu, secara perlahan lemak yang sudah diolah tersebut diserap ke aliran darah. Lalu akan berhenti di otot-otot berfungsi sebagai bahan bakar.

Tapi jika otot sudah bahan bakar yang dimiliki sudah cukup, lemak tersebut akan berubah menjadi sel-sel lemak.
Seluruh proses ini akan meningkatkan lemak di darah atau trigliserida. Jika tubuh sehat, kadar trigleserida.

Nggak usah repot, mudah bikin pizza dengan resep ini!

45-60 menit sesudah makan pizza

Makanan berlemak membuat kerja pembuluh darah lebih berat karena jadi sempit. Makanan tinggi lemak juga bisa memacu pembekuan darah.

Beruntung, tubuh memiliki hormon leptin yang bisa memberi tahu otak bahwa Anda sudah kenyang. Sehingga membuat Anda enggan mengambil potongan pizza selanjutnya.

3 jam kemudian

3-4 jam sesudah makan pizza

Beberapa jam sesudah makan kadar gula darah kembali, tapi tingkat trigleserida masih tinggi. Agar gula darah menurun, disarankan untuk mengonsumsi salad sayur usai makan pizza.

foto: Independent

Selanjutnya . . .

Jika tubuh Anda relatif sehat, mengonsumsi sepotong pizza pepperoni ukuran besar dengan frekuenis jarang tidak akan membuat berat badan meningkat.

Lalu ada baiknya untuk mengakhiri makan pizza dengan mengonsumsi salad sayuran. Mengonsumsi sayuran usai makan pizza amat direkomendasikan bagi mereka dengan tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, berat badan berlebih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya