Liputan6.com, Jakarta Ganja atau marijuana adalah jenis narkoba yang kini tengah diperjuangkan status legalnya oleh sejumlah individu di beberapa negara. Berbeda dari jenis narkoba yang lain, ganja dianggap paling tidak membahayakan sekaligus berguna untuk kepentingan industri dan medis.
Riset yang dilakukan ilmuwan seantero dunia terkait ganja selama ini lebih terpusat pada efeknya pada otak bukan pada paru-paru. Melansir The Daily Telegraph, Jumat (27/1/2017), efek merokok ganja terhadap paru-paru sama fatalnya dengan merokok nikotin.
Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa riset terkait hal ini menunjukan bahwa banyak dari mereka yang merokok ganja tetap bertahan hidup bahkan setelah dua puluh tahun melakukannya.
Ini tentunya menimbulkan ketidakpastian di kalangan masyarakat lantaran hasil data riset tidak konsisten. Namun banyak orang tidak tahun bahwa penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya itu mengukur hidup perokok ganja yang hanya menghabiskan satu linting saja per harinya.
Penelitian terbaru yang telah dirilis oleh British Lung Foundation menunjukan bahwa mereka yang merokok ganja lebih dari selinting sehari berpotensi kuat mengidap kanker paru-paru.
Ini dibuktikan melalui data para pria penderita kanker paru-paru dengan kisaran usia 50 hingga 55 tahun. 5 persen dari total pria yang menderita kanker paru-paru merupakan perokok ganja aktif yang menghabiskan lebih dari selinting setiap harinya.
Kendati data ini masih tergolong minim dan lemah untuk meyakinkan masyarakat akan bahaya merokok ganja dan risikonya memicu kanker paru-paru, ada sejumlah efek samping lain pada paru-paru yang diakibatkan oleh tanaman jenis ini yang kerap diabaikan penggunanya.
Menurut informasi yang dihimpun dari laman The Independent, kandungan tetrahydrocannabinol (THC) yang ada pada ganja memiliki potensi kuat membuat penggunanya menderita batuk-batuk kronis, bronkitis akut, tuberkulosis dan pneumothorax atau gagal jantung dalam jangka panjang.
Efek Jahat Ganja Terhadap Paru-paru yang Masih Jarang Dibahas
Meski belum ada bukti kuat merokok ganja dapat memicu kanker paru-paru, namun banyak efek lain yang bisa disebabkan olehnya.
Diperbarui 27 Jan 2017, 14:20 WIBDiterbitkan 27 Jan 2017, 14:20 WIB
Meski belum ada bukti kuat merokok ganja dapat memicu kanker paru-paru, namun banyak efek lain yang bisa disebabkan olehnya.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Film Animasi Jumbo Pecah Rekor, Momen Kebangkitan Sinema Anak Indonesia?
Manchester United Dapat Senjata Tambahan di Momen Krusial
Kerik Gigi Suku Mentawai, Ritual Kecantikan yang Menahan Sakit
Lonjakan Pendaftar PPSU, Cermin Sulitnya Cari Kerja?
KPK Sita Mobil Ridwan Kamil Terkait Kasus Dugaan Korupsi BJB
UNTR Tebar Dividen Final Rp 1.484 per Saham, Catat Tanggal Pembayarannya
343 TPA Ditutup, Pakar UGM Ingatkan Kesadaran Baru Pengelolaan Sampah
El Clasico di Final Copa del Rey! Barcelona vs Real Madrid, Siapa Juaranya?
Exploring the Fascinating World of the Japanese Zodiac
Selain Versace, Ini Merek Barang Mewah dari Grup Prada
Makan Bergizi, Jurus Jitu Mengembangkan Individu Berkualitas
Manipulasi Data Pekerjaan Sedikit tapi Tidak Rugikan Orang Lain, Dosa atau Tidak? Simak Kata Buya Yahya