Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda mengalami betis yang seperti tertarik saat mengulet bangun tidur? Jika ya, dan berlangsung lama, mungkin petanda saraf terjepit.
Muki Partono, dokter spesialis orthopaedi dari Rumah Sakit Pondok Indah, mengatakan jika rasa nyeri atau rasa sakit terjadi dalam waktu yang pendek hal itu biasanya hanya kram biasa. Namun, jika rasa sakit terjadi selama beberapa hari bisa menjadi adanya indikasi saraf terjepit.
Baca Juga
"Ketika kamu ngulet, kamu membuat tekanan intradiskal tinggi, atau ngedan. Teorinya pada saat kita mengedan kita membuat tekanan aliran otak ke batang otak tinggi. Sehingga ketika ada benjolan itu sarafnya kehantem dan sakit," ungkap Muki.
Advertisement
Bukan hanya saat mengulet, rupanya indikasi saraf terjepit bisa dilihat saat Anda buang air besar.
"Ketika kamu ngeden dan sakit ke betis, itu hati-hati tuh ada indikasi saraf kejepit. Begitu saja sudah bisa menjadi tanda-tanda saraf terjepit," kata Muki.
Saat mengedan, tubuh akan membuat tekanan pada perut lebih tinggi, juga cairan otak lebih tinggi. Sehingga, jika tekanan tersebut menghasilkan rasa sakit di kaki, terjadi sebuah hentakan pada salah satu serabut saraf.
"Kalau yang permanen itu, yang sakit selama tiga sampe lima hari bagusnya di evaluasi ke dokter. Tapi itu untuk grade satu dan dua jadi masih muncul hilang. Beda cerita kalau dia (saraf terjepit) grade-nya di tiga dan empat dia semakin sakit dan semakin menonjol sarafnya," Muki menuntaskan.
Â