Liputan6.com, Jakarta Tak ada yang menduga Bradley Godish akan didiagnosis leukemia di usia yang sangat muda. Gejala fisik bahwa Bradley terkena leukemia tak begitu tampak. Bocah itu hanya mengeluhkan kakinya nyeri sebelum perayaan Halloween tahun lalu.
Orangtua Bradley kemudian membawanya ke dokter setelah bocah itu meminta digendong alih-alih berjalan sendiri karena kakinya sakit. Diagnosis awal, penyebab kaki Bradley nyeri adalah virus. Namun, kemudian diketahui Bradley menderita leukemia.
Baca Juga
Jenis kanker darah atau leukemia yang menyerang Bradley merupakan jenis yang agresif dan biasanya ditemukan pada orang lanjut usia. Acute myeloid leukemia menyebabkan Bradley berisiko tinggi kambuh lagi meski telah mendapat pengobatan. Pilihan terbaik bagi Bradley adalah empat ronde kemoterapi yang dilanjutkan dengan transplantasi sumsum tulang belakang.
Advertisement
Untungnya "obat" bagi Bradley telah disediakan Tuhan beriringan dengan kelahirannya. Ya, penyelamat Bradley adalah saudari kembarnya sendiri, Charlotte atau Charlie. Gadis cilik itu langsung bersedia menjadi donor bagi kembarannya.
"Saudara kembarmu sedang sakit, dan dia memerlukan sel darahmu untuk sembuh," ujar Brian dan Jennifer pada putri mereka, Charlie, yang kala itu berusia 4.
"Kami ingin tahu, apakah kamu mau menolongnya?" tanya Brian.
Setelah berpikir beberapa saat, Charlie kemudian tersenyum dan berkata riang, "Ok, aku akan melakukannya. Aku ingin menolong Bradley. Tolong kasih tahu kapan kalian memerlukanku."
Charlie dan Bradley bukan kembar identik. Bradley berambut pirang dan kidal, sementara Charlie berambut cokelat gelap. Tak hanya fisik mereka yang berbeda, kepribadian mereka pun bertolak belakang. Charlie pemalu, dan Bradley sangat terbuka dan protektif terhadap adik kembarnya. Namun ketika Bradley sakit, giliran Charlie yang jadi pelindung sang kakak.
Fakta bahwa keduanya bukan kembar identik malah membuat Charlie jadi donor yang tepat untuk Bradley. "Kembar identik memiliki risiko yang belabih besar untuk memiliki tipe leukemia yang sama. Sebagai kembar fraternal, Charlie dan Bradley memiliki kesempatan sebagai donor yang tepat. Dan dalam kasus ini, Charlie adalah donor paling pas yang bisa kami temukan. Dia gadis cilik pemberani yang tak pernah komplain atau pun menangis," jelas koordinator transplantasi yang menangangi Bradley, Dr Jennifer Schneiderman dari Ann and Robert Lurie Children's Hospital, Chicago, AS.
Melansir laman People, Senin (13/3/2017), operasi transplantasi untuk Bradley berjalan lancar pada 17 Februari lalu. Dan Charlie hanya mengalami nyeri sedikit beberapa hari setelahnya.
"Ada perban besar di bagian belakang bawah tubuhnya. Tapi Charlie tak ingin melepasnya karena itu adalah lencana kehormatannya. Dia ingin menunjukkan pada semua orang bahwa dia telah menolong Bradley," ujar sang ayah.
Bradley kini diperiksa setiap dua minggu sekali untuk dipastikan leukemianya tidak kambuh. Keluarga Godish optimis putra mereka akan sembuh. Dan mereka ingin Charlie dan Bradley akan terus mengenang perjuangan yang telah mereka lalui.