Pedoman Utama Saat Menolong Orang di Keadaan Darurat

Tak ada yang bisa memprediksi bencana. Kita bisa membantu orang lain, namun perhatikan pedoman berikut

oleh Liputan6 diperbarui 25 Mar 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2017, 09:12 WIB
Pedoman Utama Saat Menolong Orang di Keadaan Darurat
Pedoman Utama Saat Menolong Orang di Keadaan Darurat

Liputan6.com, Jakarta Bencana seperti kebakaran, kecelakaan dan lainnya bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Walaupun kita tidak menjadi korban, saat dihadapkan dalam keadaan seperti itu, kita perlu membantu.

Untuk itu kita membutuhkan pedoman agar tepat dalam menyelamatkan orang lain. Melansir Daily Mail, Jumat (24/3/2017) berikut ini merupakan pedoman atau petunjuk untuk membantu keselamatan orang lain:

1. Jika seseorang tidak bernapas

Hal yang harus dipastikan adalah apakah korban benar-benar bernapas atau tidak. Cara yang bisa Anda lakukan adalah mendongkakkan bagian kepala korban kemudian naikan bagian dagu. Ludahi sedikit bagian tangan Anda dan dekatkan pada hidung dan mulut korban.

Jika terasa dingin maka napas keluar. Napas akan keluar selama dua kali dalam sepuluh detik jika tidak seperti itu maka perlu dilakukan CPR dengan segera.

2. Luka karena ledakan dan luka bakar

Joe Mulligan dari British Red Cross menyerankan agar tidak mencabut serpihan tajam yang mungkin dapat menahan arteri utama pada area luka.

"Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi pendarahan yang berlebihan," ujarnya. Untuk luka bakar, gunakan air dingin untuk menyiram luka.

3. Luka tusuk dan peluru

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah bendung aliran darah yang mengalir pada luka dengan memberikan tekanan.

Ada bukti yang menyebutkan dengan mengikat torniket (semacam sabuk untuk menutup seluruh aliran darah pada alat gerak) pada luka justru dapat membuat darah lebih banyak keluar. Oleh karena itu, torniket atau alat pengikat luka hanya digunakan pada saat pendarahan yang terjadi sangat banyak.

4. Cedera tulang belakang

Upayakan untuk meminimalkan sedikit gerakan pada tubuh mereka untuk mengindari kerusakan pada bagian spinal cord (sum-sum tulang belakang). Jika saluran pernapasan korban terganggu, maka langkah yang harus dilakukan adalah log roll atau memiringkan tubuh korban pada posisi lurus sejajar seperti batang kayu.

Teknik ini membutuhkan dua sampai lima orang, tujuannya adalah untuk mencegah kemungkinan cedera pada sistem saraf dan mencegah penekanan pada area cedera. (Aida Tifani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya