Ketersediaan Jamban Masih Digalakkan di NTT

Masyarakat Timor Tengah Selatan semakin sadar terhadap ketersediaan jamban.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Mei 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 17:30 WIB
20160215- Ilustrasi Toilet-iStockphoto
Ketersediaan jamban ini tidak lepas dari peran pemerintah daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Liputan6.com, Soe Masyarakat di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur semakin sadar terhadap ketersediaan jamban. Seiring kesadaran tersebut, perilaku sehat masyarakat juga semakin membaik.

Kesadaran buang air besar ini diwujudkan dengan dibangunnya jamban di rumah-rumah penduduk. Ketersediaan jamban ini tidak lepas dari peran pemerintah daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

”Saat ini program ketersediaan jamban masih terus digalakkan di 153 desa yang ada di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Total seluruh desa ada 278. Jadi, desa yang sudah ada jambannya (di masing-masing rumahF) baru 65 desa,” kata Bupati Timor Tengah Selatan Paul Mella kepada Health-Liputan6.com di Puskesmas Siso, Desa Biloto pada Rabu (3/5/2017).

Adanya jamban ini menjadikan masyarakat sehat dan berbagai penyakit--seperti diare--berkurang.

Selain persoalan ketersediaan jamban, program sanitasi dan air bersih juga digalakkan. Air bersih menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat.

Kondisi rumah masyarakat pun sudah berubah. Mereka sudah bisa membuat kualitas rumah cukup baik dengan adanya ventilasi udara. Rumah sudah disemen dan memakai ubin.

”Lingkungan rumah yang baik dan asri. Udara di rumah begitu bagus dan buang air besar tidak sembarangan lagi akan membuat penyakit menular maupun tidak menular berkurang,” tutup Kepala Bupati Paul.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya