Liputan6.com, Jakarta Calon orangtua terkadang mengharapkan jenis kelamin tertentu untuk anaknya. Dan untuk mendapatkan bayi perempuan atau laki-laki, inseminasi buatan bukanlah cara satu-satunya.
Walaupun belum ada riset ilmiah yang bisa secara sahih menyatakan metode pra-pembuahan yang bisa berhasil mendapatkan jenis kelamin bayi yang diinginkan, ada banyak mitos atau cerita dari banyak orangtua tentang cara sukses mereka masing-masing.
Baca Juga
Masyarakat Tiongkok bahkan memiliki bagan pembuahan sendiri, yang menentukan jenis kelamin potensial bayi berdasarkan usia ibu dan bulan pembuahan dilakukan.
Advertisement
Dari berbagai mitos yang berkembang di masyarakat tentang pembuahan, rupanya ada satu benang merah yang sama. Banyak mitos mengatakan, posisi seks yang tepat bisa memberi orangtua bayi dengan jenis kelamin diinginkan.
Melansir She Knows, Jumat (19/5/2017), berikut beberapa posisi seks yang dipercaya bisa memberi orangtua bayi perempuan yang mereka inginkan:
1. Coba posisi wanita di atas
Perlu diingat, tidak ada posisi seks yang bisa menjamin jenis kelamin bayi secara 100 persen, ujar juru bicara The Experience Channel dan terapis seks dan hubungan terkenal, Dr. Ava Cadell. Namun Cadell menyarankan untuk mencoba posisi seks dengan wanita di atas.
Tujuannya agar wanita bisa mengontrol kedalaman penetrasi. Alih-alih masuk secara dalam, pria harus ejakulasi sedekat mungkin dengan pintu vagina.
Hal ini akan membuat sperma dengan gen pria sulit mencapai sel telur, karena mereka memiliki harapan hidup yang lebih singkat dibanding sperma pembawa gen perempuan.
Advertisement
2. Lakukan dengan posisi misionaris
"Beberapa orang percaya, cara untuk mendapatkan bayi perempuan adalah lewat posisi misionaris," ujar Stacy Rybchin, pendiri dari My Secret Luxury. "Sperma dengan kromosom-X (sperma perempuan) berenang lebih pelan dan bisa bertahan sampai lima hari."
Karena penetrasi lewat posisi ini tak sedalam posisi lain, sperma harus menempuh perjalanan yang lebih panjang, memberi keuntungan bagi sperma dengan kromosom-X.
Rybchin mengamati, teori tentang kedua posisi di atas bisa menghasilkan bayi perempuan berasal dari teori dasar dari konsepsi alami, yang bernama The Shettles Method.
The Shettles Method telah menjadi landasan bagi banyak orangtua sejak tahun 1960-an. Dr. Shettles menjelaskan, sperma laki-laki bisa jadi berenang lebih cepat dibanding sperma perempuan dalam bukunya, How to Choose the Sex of Your Baby.
Dr. Shettles juga menyokong teori, posisi seks yang lebih dangkal akan memberi sperma perempuan kesempatan untuk berhasil masuk ke sel telur, sehingga orangtua bisa mendapatkan bayi perempuan.