Liputan6.com, Jakarta Anak yang dibiarkan bermain sepak bola selama tiga jam dalam seminggu cenderung memiliki tulang sehat dan kuat. Sebab, intensitas anak untuk bergerak jauh lebih banyak saat mereka bermain sepak bola ketimbang bersepeda atau berenang.
"Penelitian kami menunjukkan, bermain sepak bola dapat memperbaiki perkembangan tulang dibandingkan dengan berenang dan bersepeda," kata pemimpin penelitian dari Universitas Exeter, Inggris, Dimitris Vlachopoulos dikutip dari situs Boldsky pada Jumat, 14 Juli 2017.
Advertisement
Baca Juga
Dimitris mengakui belum melakukan penelitian lebih lanjut. Ini berdasarkan penelitian yang mereka fokuskan pada calon pemain sepak bola profesional yang berlatih hingga sembilan jam dalam seminggu. "Bermain sepak bola selama tiga jam seminggu mungkin cukup untuk efek yang substansial," kata dia menambahkan.
Penelitian itu sendiri sudah dipublikasikan ke dalam Journal of Bone and Mineral Research dengan melibatkan 116 anak laki-laki berumur 12 sampai 14 tahun dengan melihat kandungan mineral tulang (bone mineral content/BMC) masing-masing peserta.
Dua bagian yang menjadi fokus para peneliti adalah tulang belakang lumbar (punggung bagian bawah) dan kaki bagian atas. Sebab, kedua bagian itu berkaitan erat dengan patah tulang dan osteoporosis.
Hasil yang mereka dapatkan adalah BMC belakang lumbar pemain sepak bola tujuh persen lebih tinggi daripada pesepeda, dan lima persen lebih tinggi untuk kaki bagian atas.
Dimitris mengingatkan bahwa pertumbuhan tulang yang baik terjadi di masa remaja. Jika tidak dilatih, proses berkurangnya massa tulang pada anak akan bergulir dengan cepat. Risiko patah tulang dan osteoporosis pun tak dapat dihindari.
Sebetulnya tidak hanya sepak bola saja, latihan fisik seperti tenis, bulu tangkis, dan basket pun punya keuntungan yang sama jika dilakukan secara rutin sejak remaja.
Saksikan video menarik berikut ini: