Liputan6.com, Jakarta Kasus penyalahgunaan obat-obatan masih terus terjadi. Salah satunya seperti yang baru-baru ini terjadi pada artis Tora Sudiro. Tora yang diketahui mengidap syndrome tourette, mengonsumsi dumolid untuk mengatasi gangguan tidur.
Padahal, penyalahgunaan obat-obatan berjenis psiotropika memiliki efek samping yang fatal bagi tubuh. Tak hanya menyebabkan ketergantungan, penyalahgunaan obat psikotropika juga dapat menyebabkan anafilaksis, angioedema, gangguan tidur yang semakin parah, kram otot, sakit kepala, vertigo dan hipotensi.
Baca Juga
Selain penyalahgunaan obat berjenis psikotropika, penyalahgunaan obat bebas seperti obat batuk dan obat penyebab ngantuk lainnya juga tak kalah bahaya.
Advertisement
Seperti dikutip dari laman Klik dokter, Rabu (9/8/2017), salah satu obat batuk yang sering disalahgunakan adalah yang mengandung dextromethorpan (DMP). DMP merupakan obat bebas yang biasanya digunakan untuk meredakan gejala flu dan batuk. Namun sayangnya, obat ini seringkali disalahgunakan. Padahal efek samping penyalahgunaan obat ini sangatlah besar.
Menurut dr. Melyarna Putri, ada laporan yang menyebutkan bahwa seseorang yang mengkonsumsi DMP dalam jumlah banyak dan tidak wajar dapat mengalami penurunan kesadaran, peningkatan tekanan darah hingga 177/113 mmHg, peningkatan suhu tubuh, dan peningkatan denyut jantung hingga 128 kali per menit. Pada kasus lain bahkan ada yang langsung mengalami penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba.
Selain itu, penyalahgunaan obat ini juga bisa menyebabkan hipertensi, peningkatan denyut jantung dan perubahan status kesadaran mental.
Obat bebas yang juga sering disalahgunakan yaitu chlrorpeniramine maleat (CTM). Obat yang berfungsi sebagai antihistamin ini dapat meredakan alergi dan gejala flu. Namun sayangnya, CTM sering kali disalahgunakan sebagai obat untuk memudahkan tidur. Padahal terdapat banyak bahaya jika menyalahgunakan obat ini.
Mengutip laman Web md, CTM memiliki efek samping di antaranya sakit kepala, sembelit, sakit perut, dan penglihatan kabur. Selain itu, overdosis penggunaan CTM dapat menyebabkan halusinasi, gemetar atau tremor, kehilangan kesadaran hingga kejang. *