Liputan6.com, Jakarta Setelah menikah, Anda dan pasangan mungkin ingin segera mempunyai bayi. Demi menjalani kehamilan yang aman, wanita harus mempersiapkan diri untuk hamil. Kehamilan yang dipersiapkan matang akan membuat janin sehat selama di dalam rahim.
Dokter obstetrik dan ginekologi, Erin McKelve, berbagi beberapa persiapan sebelum kehamilan, ditulis dari Cleveland Clinic, Jumat (18/8/2017).
Baca Juga
1. Berhenti merokok
Advertisement
Merokok bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang buruk. Merokok juga berdampak pada bayi, baik sebelum dan sesudah kelahiran.
Merokok selama kehamilan membuat risiko bayi lahir prematur. Bayi Anda lebih cenderung memiliki berat lahir rendah.
Selain itu, anak-anak yang orang tuanya merokok lebih cenderung memiliki masalah pernapasan seperti asma. Anak juga berisiko tinggi meninggal akibat SIDS (sindrom kematian bayi mendadak).
2. Hindari berat badan berlebih
Anda mungkin berpikir kehamilan akan membawa beban ekstra yang berat. Anda akan segera perlu makan untuk dua orang, bukan? Sayangnya, obesitas adalah ancaman terbesar bagi kehamilan yang sehat.
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, Anda lebih berisiko mengalami komplikasi kehamilan. Diabetes, tekanan darah tinggi, persalinan prematur, dan kehilangan janin lebih mungkin terjadi jika Anda kelebihan berat badan
Sebaiknya, Anda perlu bantuan ahli diet. Dia bisa memberi tahu Anda tentang kebiasaan makan sehat selama Anda hamil.
3. Kontrol gigi dan gusi
Kesehatan gigi dapat memberi dampak besar pada kehamilan. Bahkan ada kaitan antara masalah gigi, seperti penyakit periodontal (radang gusi) dan berat badan bayi lahir rendah.
Jika sudah lebih dari enam bulan sejak kunjungan dokter gigi terakhir, sebaiknya buat janji untuk membersihkan dan mengontrol kesehatan gigi sebelum mencoba hamil.
4. Kaji ulang obat Anda dengan dokter Anda
Meskipun aman untuk minum beberapa obat selama kehamilan, ada banyak obat yang tidak aman untuk janin. Sebaiknya, diskusikan semua obat yang Anda minum dengan dokter sebelum Anda hamil.
Dalam beberapa kasus, dokter bisa merekomendasikan obat alternatif yang lebih aman untuk janin Anda kelak.