Liputan6.com, Amerika Serikat Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, hewan peliharaan seperti kucing dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Tapi, kucing juga bisa menimbulkan reaksi alergi terhadap manusia.
Baca Juga
Advertisement
Namun sebuah peristiwa langka belum lama ini terjadi. Seorang pria berusia 23 tahun menderita disfungsi ereksi setelah dicakar kucing kesayangannya. Dokter mencatat kasus disfungsi ereksi akibat cakaran ini dalam sebuah laporan, yang diterbitkan pada 12 September di BMJ (British Medical Journal).
Pria, yang tak disebutkan namanya ini, masuk ruang gawat darurat setelah mengalami demam, menggigil, dan terus berkeringat sepanjang malam selama lima hari. Ia juga menderita disfungsi ereksi serta rasa nyeri di punggung bawah, panggul, testis, dan kelenjar penis, menurut laporan tersebut.
Bahkan pasien tersebut kehilangan sekitar 9,9 kg dalam enam bulan. Pemeriksaan fisik tidak menunjukkan, kelainan lain, selain kelenjar getah bening yang membengkak.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan, pria itu bebas dari penyakit menular seksual seperti HIV, hepatitis dan sifilis.
Simak video menarik berikut ini:
Tularkan bakteri
Setelah hasil pemeriksaan laboratorium keluar, pria itu mengungkapkan bahwa dirinya dicakar kucing kesayangannya. Dokter pun mendiagnosis apa yang dialami pria itu merupakan penyakit cakaran kucing (cat stratch disease).
Cakaran kucing ini membawa bakteri Bartonella henselae masuk ke dalam tubuh manusia. Biopsi pada sumsum tulang dan getah bening pria terbukti menunjukkan adanya bakteri tersebut.
Pria itu menerima antibiotik, dua kali sehari selama tiga minggu untuk menghilangkan infeksi. Disfungsi ereksi perlahan-lahan sembuh.
Kini, pria tersebut kembali menjalani kehidupan seks yang normal, dikutip dari Newsweek, Jumat (15/9/2017).
Advertisement
Cegah tertular bakteri
Bakteri Bartonella biasanya ditemukan di tempat tidur. Namun, mikroba itu hadir pada sepertiga kucing sehat. Bakteri ini ditularkan melalui cakaran atau gigitan. Beberapa bukti menunjukkan, penyakit cakaran kucing bisa tertular melalui gigitan dari kutu kucing.
Meskipun laporan ini masih belum jelas kebenarannya.Untuk menghindari penyakit cakaran kucing adalah menghindari bermain kasar dengan kucing. Misal, hindari mengganggu kucing tiba-tiba karena bisa saja mencakar.
Selain itu, rawat kucing agar terbebas dari kutu. Jika Anda terkena cakaran kucing, CDC menyarankan, mencuci luka cakar dengan sabun dan air.
Bila Anda mengalami kelenjar getah bening beberapa minggu setelah tercakar, segera temui dokter.