Ajarkan Kelola Emosi Sejak Dini Hindarkan Anak dari Gangguan Jiwa

Kadinkes Sumatera Barat mengatakan pembelajaran sejak dini terhadap anak dalam mengelola emosi dapat menghindari penyakit gangguan jiwa.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 13:30 WIB
Abused male celebs (0)
Ilustrasi anak lelaki ketakutan. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Barat, Merry Yuliesday, mengatakan pentingnya memberikan pembelajaran sejak dini terhadap anak dalam mengelola emosi dapat menghindari penyakit gangguan jiwa.

Ia mengatakan penyakit gangguan jiwa ini bisa dihindari dengan cara memanajemen emosi sejak kecil, sedangkan penanggulangan untuk usia produktif, yakni dengan cara mempersiapkan mental untuk mempelajari kemungkinan yang terjadi di lingkungan baru.

"Karena berbagai penyebab dari penyakit gangguan jiwa ini muncul dari masa anak-anak, sedangkan faktor lainnya bisa terjadi dari pengaruh lingkungan baru," katanya di Padang, Selasa.

Untuk mengelola emosi anak diperlukan orangtua yang bisa membimbing anaknya dengan perlakuan baik, dan tidak melibatkan amarah dalam memberi pengertian kepada anak.

"Para orangtua seharusnya menjadi contoh yang baik bagi anak, bukan sebaliknya membuat anak menjadi stres dengan berbagai tekanan dan amarah," ujarnya.

Adapun yang dipengaruhi oleh perubahan lingkungan bisa diatasi dengan kontrol sosial yang baik dan komunikatif satu dengan yang lain.

"Sebelum masuk kepada lingkungan baru tersebut diwajibkan untuk mempelajari situasi dari lingkungan yang akan dijalani itu, kemudian siapkan mental untuk bisa menerima hasil yang diperoleh, dan komunikasikan kepada orang terdekat untuk mencari solusi," tambahnya.

Selain faktor pencegahan, penyakit gangguan jiwa ini memerlukan penanganan terhadap penyembuhan dan pemulihannya.

Terhadap seseorang yang telah terkena gangguan kejiwaan diperlukan penanganan yang cepat untuk penyembuhannya dan kemudian pemulihan.

"Penyembuhan bisa dengan bantuan medis rumah sakit jiwa, bukan dipasung. Setelah bisa dimasukkan ke panti rehabilitasi yang ada di daerah tersebut," ujarnya.

(MR Denya Utama/AntaraNews) 

 

Saksikan juga video berikut: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya