Liputan6.com, Kanada Chrissy Brajcic meninggal dunia pada minggu lalu akibat efek memasang implan vagina. Ia mengalami sepsis (infeksi) yang tak dapat disembuhkan. Selama empat tahun lamanya, ia harus berjuang melawan sepsis.
Baca Juga
Advertisement
Sang suami, Tony (42), mengkonfirmasi kematian Chrissy lewat Facebook setelah istrinya membuat kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya implan vagina. Implan vagina yang digunakan berupa perangkat implan plastik.
Implan plastik digunakan untuk mengobati prolaps organ (penurunan organ panggul) dan inkontinensia urin (kondisi tidak dapat mengontrol kencing), dilansir dari Sky News, Selasa (5/12/2017).
Implan yang berbentuk seperti jalan ini juga digunakan untuk menunjang kembali organ, seperti vagina, rahim, usus, kandung kemih atau uretra (rahim) yang menurun selama persalinan.
Sayangnya, implan bisa mengerut, melilit, dan memotong jaringan organ dalam. Akibatnya, seseorang merasakan sakit yang tak tertahankan.
Beberapa bulan terakhir sebelum kematiannya, Chrissy mengumpulkan serangkaian video dan menayangkan bagaimana perjuangannya terhadap efek implan vagina plastik yang dialaminya.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Larangan implan vagina
Seminggu sebelum kematian Chrissy, National Institute for Health and Care Excellence (NICE) sudah merekomendasikan pelarangan prosedur implan vagina jala (vaginal mesh) di Inggris. Meskipun implan ini diminati ribuan wanita setiap tahunnya.
Implan jala dianggap kontroversial karena perangkat tersebut tidak diuji secara klinis. Wanita yang terkena efek berbahaya melaporkan, organ dalam mengalami kerusakan, kerusakan saraf, dan hilangnya fungsi seksual.
Chrissy memasang TVT polipropilennya (pita vagina bebas ketegangan), yang ditanamkan di vaginanya empat tahun yang lalu setelah ia melahirkan.
Jenis jala ini adalah yang paling umum diresepkan di Inggris untuk mengobati inkontinensia ringan. Tapi ia menderita kerusakan saraf dan terus-menerus sakit saat mengikuti prosedurnya.
Advertisement
Resisten terhadap antibiotik
Efek implan vagina jala yang menyebabkan kerusakan saraf membuat Chrissy mengangkat perangkat itu setahun kemudian. Walaupun sudah diangkat, ia kembali dirawat di rumah sakit karena infeksi saluran kemih.
Ia menjadi resisten terhadap antibiotik. Artinya, antibiotik tidak bekerja efektif di tubuhnya. Chrissy didiagnosis menderita sepsis pada Oktober 2017.
Salah satu posting terakhirnya, wanita tersebut menuliskan kalimat haru.
Lucu, karena sepsis ini, saya hampir sekarat sekarang. Tapi saya mendapatkan rasa hormat dan dirawat dengan baik oleh dokter... tulisnya.