Apa Iya Wanita Hamil Boleh Makan Mi Instan?

Aroma mi instan memang sangat menggoda, apalagi untuk bumil yang lagi ngidam. Kalau terlalu sering, bisakah mengganggu kesehatan?

oleh Doddy Irawan diperbarui 08 Des 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 08 Des 2017, 07:30 WIB
Konsumsi Berlebihan Mi Instan Bikin Kanker Usus
Konsumsi Berlebihan Mi Instan Bikin Kanker Usus. Foto: Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Mi instan kerap jadi solusi dalam mengatasi perut keroncongan. Selain praktis, mi instan memang jadi primadona di tengah masyarakat Indonesia. Apalagi banyak kafe zaman now mampu menyuguhkan aneka mi instan dengan berbagai topping menggiurkan. Tak terkecuali, bumil pun bisa tergoda untuk menyantap kelezatan mi instan.

Sebuah temuan menyatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang masyarakatnya paling senang makan mi instan. Persoalan yang muncul adalah tak jarang bumil yang pengin makan mi instan dengan alasan ngidam. Boleh enggak sih wanita hamil makan mi instan?

Dalam sebungkus mi instan terkandung setidaknya 350 kalori, dengan zat gizi yang dikatakan sangat minimal. Fakta ini tentu bertolak belakang dengan apa yang dibutuhkan wanita hamil.

Menurut penjelasan dr. Dyan Mega Inderawati, seperti dilansir dari Klikdokter, Jumat (8/12/2017), rata-rata wanita hamil membutuhkan 2000 hingga 2200 kalori per hari, tergantung dari berat badan dan aktivitas hariannya.

Kebutuhan kalori ini harus diisi dengan berbagai zat gizi penting demi kesehatan ibu dan kesempurnaan tumbuh kembang janin di perutnya. Zat gizi yang dimaksud termasuk karbohidrat, protein, lemak, serat, serta beragam jenis vitamin dan mineral dari bahan makanan alami. Sayangnya, mi instan tidak dapat memenuhi gizi yang dibutuhkan seorang wanita di masa kehamilannya.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

 

Tinggi garam dan bahan kimia

Tidak hanya minim gizi, sebungkus mi instan juga mengandung kadar garam yang tinggi. Hal ini dapat memicu darah tinggi atau hipertensi dalam kehamilan. Faktanya, salah satu komplikasi dalam kehamilan yang paling ditakuti di dunia medis adalah preeklampsia.

Kondisi ini ditandai dengan tingginya tekanan darah ibu, dan adanya protein dalam urine yang dikeluarkan. Meski penyebab pasti preeklampsia belum diketahui hingga saat ini, alangkah baiknya jika bumil menghindari mi instan.

Mengandung Bahan Kimia dan Pewarna

Seperti halnya makanan siap saji dalam kemasan, sebungkus mi instan juga tidak lepas dari bahan tambahan kimiawi seperti pewarna dan pengawet buatan. Jika dikonsumsi terlalu sering, bahan kimia tersebut akan menumpuk di dalam tubuh.

Hal ini tentu menjadi suatu ancaman yang berarti bagi kesehatan ibu maupun janin yang dikandungnya.

Meski mi instan kerap disajikan dengan pelengkap bergizi seperti telur, daging, potongan ayam, sayur atau lainnya, bukan berarti kandungan garam, pengawet dan bahan pewarna dalam mi instan bisa disepelekan begitu saja.

Memang tak ada larangan mutlak, tapi alangkah bijaknya jika bumil memilih menu makanan lain yang kesehatannya lebih terjamin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya