Indonesia Negara dengan Konsumsi Mi Instan Terbanyak?

Manakah negara dengan konsumsi mi instan terbanyak di dunia, Indonesia atau bukan?

oleh Umi Septia diperbarui 02 Nov 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2017, 19:00 WIB
anak-makan-mie-131114b.jpg
Ilustrasi makan mi instan.

Liputan6.com, Jakarta Di Indonesia, konsumsi mi instan semakin digemari. Tak hanya oleh kalangan masyarakat bawah, tapi juga kalangan masyarakat menengah ke atas. Meski begitu, apakah hal ini membuat Indonesia sebagai negara dengan konsumsi mi instan terbanyak di dunia?

World Instant Noodles Association (WINA) telah mencantumkan sepuluh konsumen mi instan terbesar di dunia untuk tahun 2017. Indonesia menduduki posisi kedua dengan 13,010 miliar porsi, seperti dikutip dari laman Instant Noodles, Kamis (2/11/2017).

Sementara itu, posisi pertama masih diduduki oleh China, dengan capaian 38,520 miliar porsi. Di posisi ketiga, Jepang berhasil mengumpulkan 5,660 miliar porsi. Disusul oleh Vietnam dan India di posisi berikutnya.

Di Indonesia, cara konsumsi mi instan terbilang sudah banyak mengalami perubahan. Jika dulu konsumsi mi instan sering kali hanya menggunakan nasi atau telur, kini mi instant dimasak dengan banyak pilihan toping, seperti sayuran, daging, dan berbagai jenis sambal.

Selain Indonesia, Korea juga terkenal dengan konsumsi mi instan yang cukup tinggi. Meski begitu, hal ini belum mampu membuat negara yang terkenal dengan kisah dramanya ini menjadi negara dengan konsumsi mi instan terbanyak di dunia.

Menurut WINA, Korea menduduki posisi ketujuh dengan konsumsi mi instan sebanyak 3,830 miliar pada 2017. Meski begitu, konsumsi mi instan di Korea terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Sementara itu, menurut laman Japan Times, sebagai negara dengan konsumsi mi instan terbanyak, China memiliki program untuk menekan konsumsi mi instan di negara tersebut.

Hal ini dilakukan karena mi instan telah menimbulkan sejumlah masalah buruk bagi kesehatan. Misalnya insiden keracunan makanan pada 2012 serta dugaan kontaminasi plasticizer pada mi instan.

 

Saksikan video menarik berikut:

 

 

Cara lebih sehat mengonsumsi mi instan

Menurut laman Shape, kualitas gizi mi instan perlu diperhatikan karena mengandung lemak, lemak jenuh, dan sodium yang tinggi. Meski begitu, kebiasaan mengonsumsi makanan ini tampaknya masih sulit dihindari.

Padahal, orang yang hanya mengonsumsi mi instan setiap hari akan kekurangan gizi dari waktu ke waktu karena ia tidak akan mendapatkan jumlah nutrisi yang dibutuhkan, seperti protein, vitamin, dan mineral, untuk menunjang kesehatan. "Jadi, pertimbangkan untuk membatasi asupan mi instan satu sampai dua kali seminggu," saran pakar gizi Miss Seow.

Untuk meminimalisasi risiko kesehatan yang mungkin timbul dari konsumsi mi instan, Seow menyarankan untuk membaca label makanan dan memilih produk dengan kadar natrium dan lemak yang rendah.

Untuk membuat mi instan lebih sehat, Miss Seow menyarankan untuk menambahkan sayuran, daging tanpa lemak, ikan, telur, atau tahu ke dalam mi instant. Selain itu, dia mengimbau untuk menggunakan hanya seperempat atau setengah porsi bumbu. Garnis seperti daun bawang atau ketumbar bisa ditambahkan untuk menambah rasa.

Selain itu, untuk mengurangi zat pengawet dalam mi instan, jangan menggunakan air rebusan mi sebagai kuah. Sebaiknya, masak air bersih untuk digunakan sebagai kuah mi instan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya