Liputan6.com, Jakarta Kita perlu tahu bahwa hati melakukan beberapa fungsi vital di tubuh seperti memproduksi protein, mengatur metabolisme lemak, menghilangkan racun dari aliran darah, dan mengendalikan jumlah asam amino.
Namun bila lemak terakumulasi di hati, maka siapa pun bisa mengalami Hepatic steatosis atau dikenal perlemakan hati. Kondisi ini biasanya terkait dengan obesitas, kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Dalam banyak kasus, sel adiposa memenuhi lemak dan "meneruskan" kelebihannya ke organ terdekat.
Baca Juga
Beberapa orang bisa rentan mengalami perlemakan hati, seperti:
Advertisement
- Wanita paruh baya
- Orang yang kelebihan berat badan
- Penderita diabetes atau kolesterol tinggi
- Kebiasaan makan tertentu
- Orang dengan kecanduan alkoholÂ
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
3 tes untuk diagnosis perlemakan hati
Kabar buruknya, sebagian besar perlemakan hati tidak menunjukkan gejala apapun. Dengan kata lain, sampai pemeriksaan yang tepat dicari, sulit untuk mendeteksi penyakitnya.
Ada tiga jenis tes yang membantu diagnosis perlemakan hati:
- Tes darah (menentukan kadar transaminase)
- Sonogram hati
- Biopsi (tes tingkat penyakit)
Advertisement
Gejala perlemakan hati
Sedangkan, beberapa pasien benar-benar mengalami gejala atau menderita masalah kesehatan tertentu, seperti dikutip Step to Health, Senin (8/1/2018):
1. Nyeri perut
Sakit perut, terutama di bagian tengah atau bagian atas perut. Rasa sakit ini bisa muncul setelah makan karena perut mengembang dan menyebabkan pembesaran hati.
2. Bengkak perut
Asites atau berkumpulnya cairan di di antara viseral dan peritoneum parietal (dalam perut). Tanda-tanda dari masalah ini adalah gangguan pencernaan, nyeri punggung bawah dan kesulitan bernapas. Hal ini juga bisa menyebabkan pergelangan kaki bengkak.
3. Gangguan pencernaan
Jika ada sesuatu yang Anda makan (terlepas dari apakah itu sehat dalam jumlah kecil) mengganggu perut Anda atau menyebabkan mual atau gas, mungkin ada komplikasi di hati Anda. Orang yang memiliki perlemakan hati sering pergi ke dokter yang meyakini mereka menderita gangguan pencernaan.
4. Kelelahan
Bila hati tidak bekerja selaras dengan metabolisme, tubuh akan memompa sedikit darah. Hal ini menyebabkan kelelahan yang tak bisa dijelaskan. Anda juga bisa mengalami gangguan konsentrasi, kebingngan atau kekurangan energi.
5. Urine gelap
Kita bisa mendeteksi masalah atau penyakit melalui urine. Jangan lupa bahwa cairan ini mengangkut toksin dan limbah. Dalam kasus perlemakan hati, urine bisa berwarna lebih gelap dari biasanya.
Feses juga mungkin tampak lebih putih atau baunya lebih kuat dari biasanya.
6. Perubahan kulit
Perubahan kulit kekuningan terjadi karena peningkatan kadar bilirubin yang ada di jaringan. Bisa terjadi karena kehancuran sel darah merah atau karena komplikasi kandung empedu.
Perlemakan hati bisa menyebabkan perubahan kulit lainnya pada leher dan ketiak. Selain itu, bintik putih mungkin muncul di bawah kuku.