Kemenkes Terjunkan 39 Tenaga Kesehatan Tangani Campak di Asmat

Sebanyak 39 tenaga kesehatan diterjunkan Kementerian Kesehatan demi merespons KLB campak dan gizi buruk di Asmat, Papua.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 16 Jan 2018, 11:48 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2018, 11:48 WIB
Asmat
Kabupaten Asmat ditetapkan mengalami KLB (Kejadian Luar Biasa) Campak. (Foto: iStockphoto/Byelikova_Oksana)

 

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) merespons dengan cepat Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua, dengan menerjunkan 39 tenaga kesehatan. Mereka akan melakukan pengobatan dan imunisasi untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes RI, Oscar Primadi, mengatakan pengiriman tenaga kesehatan dari pusat (Kemenkes) penting dilakukan mengingat KLB gizi buruk dan campak butuh diatasi segera dengan sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi dan mumpuni.

“Insyaallah hari ini (Selasa, 16 Januari 2018) akan dikirimkan tenaga kesehatan sebanyak 39 orang ke Kabupaten Asmat. Keberadaan mereka diharapkan bisa mengatasi KLB gizi buruk dan campak dan gizi buruk secara bertahap,” kata Oscar di Jakarta, Selasa (16/1/2018).

Tenaga kesehatan yang dikirim ke sana untuk mengatasi gizi buruk dan campak, ucap Oscar, akan dibagi ke dalam dua tim, yakni tim pelayanan kesehatan primer yang akan dikirimkan ke Distrik Sawa Erma, Kolf Braza, dan Pulau Tiga. Ada pula tim pelayanan kesehatan rujukan, tenaga kesehatan nantinya akan dikirim ke RSUD Agats.

 

39 Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan Kurang Jelang AFTA , Apa Langkah Pemerintah?
masalah distribusi kesehatan masih menjadi isu global.

Dari 39 tenaga kesehatan itu, 11 di antaranya merupakan dokter spesialis, yakni 1 dokter spesialis bedah, spesialis kulit kelamin, spesialis anestesi, spesialis kebidanan dan kandungan, dan spesialis gizi klinik, 3 dokter spesialis anak, 3 dokter spesialis penyakit dalam, dan 4 dokter umum. Adapula tiga perawat bedah dan dua penata anestesi. Tenaga kesehatan lainnya, yakni tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, dan surveilans yang melakukan kegiatan dengan tugas yang telah ditetapkan.

Semua tenaga kesehatan tersebut bertugas melayani pengobatan umum, skrining kesehatan berupa status gizi anak dan balita, dan pemeriksaan tekanan darah. Dilakukan juga promosi kesehatan berupa penyuluhan, edukasi, dan sosialisasi terutama terkait menjaga kesehatan diri.

Selain pengiriman tenaga kesehatan, dilakukan pula imunisasi campak. Soal ketersediaan vaksin, masing-masing puskesmas sudah melakukan pengiriman dan setiap puskesmas sudah memiliki cold chain menggunakan tenaga solar.

“Atas instruksi presiden, TNI telah mengirim satgas kesehatan ke Asmat, nantinya di lapangan tim kesehatan yang dikirim Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dan saling bahu-membahu dengan tim Satgas kesehatan yang telah dikirim TNI dalam mengatasi masalah gizi buruk dan campak di Asmat,” tegas Oscar.

Sebelumnya, pada Senin (8/1), pemerintah daerah (Pemda) membentuk empat tim yang segera turun ke lapangan untuk melakukan pencegahan dan pengobatan serta pengiriman PMT. Tim tersebut adalah tim Disitrik suator dan kolf braza, tim Distrik Fayit dan Aswi, tim Distrik Pulau Tiga, dan tim wilayah Distrik Jetsy dan Distrik Sirets.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya