Waspada Kebaikan Palsu Predator Seks di Depan Anda dan Anak

Para predator seks akan melakukan sederet kebaikan untuk meluluhkan hati anak-anak yang diincarnya. Ini gelagat yang perlu dicurigai.

oleh Doddy Irawan diperbarui 18 Jan 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2018, 19:00 WIB
Lindungi Anak Anda dari Predator Seksual
Lindungi Anak Anda dari Predator Seksual

Liputan6.com, Jakarta Predator seks kerap memangsa dan memburu korban demi melayani hasrat seksualnya. Pada umumnya, mereka yang dijuluki predator seks senang mengincar anak-anak sebagai mangsa.

Sebuah penelitian yang dilakukan The Advocacy Center pada 2006 menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak perempuan dan 1 dari 5 anak laki-laki mengalami pelecehan seksual, sebelum usianya menginjak 18 tahun. Anak-anak tersebut dilecehkan oleh orang yang mereka kenal baik bahkan sangat dekat dengan keluarga dan lingkungan pergaulannya.

Meskipun predator seks tidak bisa dikenali dengan ciri khusus, sebaiknya Anda selalu mengajarkan anak agar lebih waspada. Selain memberikan pendidikan dan pemahaman pada anak, orangtua harus memperhatikan dan memastikan bahwa lingkungan anak bermain aman dari predator seks.

Sebagai upaya preventif dan antisipasi, ada baiknya Anda mengenali kriteria orang yang berpotensi jadi predator seks, dinukil dari Educate Empower Kids, Kamis (18/1/2018). 

 

Simak juga video menarik berikut:

 

 

1. Bersikap ramah dan akrab dengan Anda atau anak yang diincar

4 Cara Melindungi Anak dari Predator Seksual
4 Cara Melindungi Anak dari Predator Seksual

Ya, predator seks biasanya bersikap sangat ramah dan terkesan begitu akrab dengan Anda dan anak yang telah mereka incar. Mereka tak akan kehabisan akal dan strategi untuk menyanjung dan mengambil hati anak Anda.

Saat anak mulai nyaman dengan situasi yang mereka ciptakan, predator seks mulai melancarkan aksi yang sebenarnya.

2. Berusaha mengikuti ke mana pun anak itu pergi, lalu mengisolasinya.

Predator seks akan membangun keyakinan seolah si anak hanya membutuhkan dirinya untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka akan membuat sejumlah aktivitas menyenangkan yang hanya dapat ia lakukan berdua dengan anak yang sudah diincarnya.

Mereka punya kemampuan membujuk korbannya untuk mengganti baju atau sekadar mau membuka pakaian di depannya. Jika ada orang dewasa sering mengundang anak Anda untuk tidur dan menghabiskan malam di rumahnya, Anda harus waspada dan mencurigainya

 

3. Tak segan menyentuh anak di depan Anda

Viral di Medsos, Cerita Soal Bocah Korban "Predator" di Toilet
Seorang bocah laki-laki jadi korban pelecehan anak oleh pria tidak dikenal di toilet mall.

Untuk menunjukkan rasa perhatian begitu besar, predator seks tak akan segan untuk menyentuh anak yang ia sukainya di depan Anda.

Hal yang dilakukannya akan membuat Anda berpikir bahwa sentuhan-sentuhan tersebut bukanlah masalah dan membuat Anda yakin bahwa dia bukanlah orang yang berbahaya.

4. Memulai perkenalan seolah tak memiliki niat untuk melakukan pelecehan seksual

Terkadang predator seks memulai perkenalan dengan Anda dan anak seolah dia tak memiliki keinginan apa pun, apalagi untuk melakukan pelecehan seksual.

Trik tersebut untuk membuat Anda tidak peka dan tidak merasa terancam dengan kehadirannya.

 

5. Memanfaatkan keingintahuan anak terhadap hal-hal berbau seks

Barometer Pekan Ini: Predator Seksual Anak Masih Mengintai
Agar anak-anak terhindar dari para pelaku pedofil, para orangtua memberi pendidikan seks sejak dini.

Predator seks memanfaatkan rasa ingin tahu anak terhadap hal-hal yang berhubungan dengan seks.

Predator seks akan menyematkan hal-hal berbau pornografi lewat candaan maupun game yang biasa mereka mainkan bersama. Jika anak Anda mulai berbicara (tidak seperti biasanya) tentang seks dan hal-hal lain yang berhubungan, jangan abaikan perkembangan tersebut.

Bisa jadi itu merupakan tanda bahwa anak telah "dipersiapkan" sebagai mangsa.

Hal penting lainnya, Anda harus lebih peka dengan perubahan fisik dan perilaku anak. Jika anak melakukan masturbasi atau mencoba menyentuh bagian tubuh sensitif orang lain, hal itu bisa jadi tanda ada masalah.

Sebagai orangtua, Anda dituntut bisa peka dan selektif dalam memberi ruang anak untuk bersosialisasi. Ajarkan juga pada mereka tentang bagian tubuh mana saja yang tak boleh disentuh orang lain.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya