Bukan Cuma Bikin Pendek, Stunting Bikin Anak Enggak Cerdas

Tak cuma bikin pendek, ada yang mengkhawatirkan dari stunting yakni perkembangan otak tidak maksimal.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Jan 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 13:00 WIB
Stunting, Masalah Utama Kurang Gizi di Indonesia
Stunting, Masalah Utama Kurang Gizi di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama atau stunting membuat pertumbuhan anak menjadi terhambat alias pendek. Tak cuma itu, ada yang mengkhawatirkan dari stunting yakni perkembangan otak jadi enggak maksimal. 

"Stunting menyebabkan otak anak tidak berkembang dengan baik sehingga menurunkan kemampuan kognitifinya," kata Dewan Pembina Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia, Fasli Jalal di Jakarta pada Rabu (24/1/2018).

Ketika kecerdasan menurun, hal ini akan membuat anak jadi sulit berprestasi di sekolah. Sehingga ketika usia produktif, kata Fasli, tingkat produktivitas rendah. 

Fakta ini selaras dengan hasil riset yang dipublikasikan Lancet di 2007. Disebutkan penghasilan anak stunting di usia produktif 20 persen lebih rendah dari yang tumbuh optimal.

Stunting yang terjadi pada hampir sembilan juta anak Indonesia karena ada beberapa faktor. Pertama, tidak cukupnya asupan makanan.

"Mungkin makanan yang dibutuhkan ada di rumah, tapi tidak diberikan ke anak atau diprioritaskan untuk yang lain," kata Fasli.

Faktor lain terjadi stunting karena tidak ada ketahanan pangan di rumah. Entah itu karena ada bencana, kekeringan, hingga mahalnya harga pangan seperti disampaikan Fasli.

Bisa juga stunting disebabkan karena pasokan makanan yang sudah dikonsumsi 'dicuri' oleh cacing tambang atau gelang. Bila anak sudah terinfeksi cacing, asupan makanan yang diserap tubuh berkurang.

"Kalau anak sudah bermain tanah, kasih obat cacing dua kali setahun, itu bisa membantu," pesannya.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

 

Cegah Stunting

90 Persen Anak Pendek Sedunia, Paling Banyak Dari Indonesia
Masalah stunting di Indonesia hampir terjadi pada sembilan juga anak.

Stunting bisa dicegah dengan memastikan kesehatan dan kecukupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan.

"Yakni sejak awal kehamilan, enam bulan pertama kehidupan, dan hingga anak usia dua tahun," tekan Fasli.

Pada saat kehamilan, ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Terutama bersumber dari protein hewani. Lalu, pada saat 0-6 bulan bayi mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.

Ketika anak di atas enam bulan, anak mendapatkan makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai usianya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya