Penderita Kusta Bisa Sembuh Tanpa Cacat, Asal...

Bila kusta ditemukan sejak dini lalu segera diobati, orang dengan penyakit infeksi kronis ini bisa sembuh tanpa kecacatan.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 31 Jan 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 10:30 WIB
Kusta
Kusta

Liputan6.com, Jakarta Orang yang sakit kusta atau lepra identik dengan kecacatan. Padahal, bila ditemukan sejak dini lalu segera diobati, kusta bisa sembuh tanpa kecacatan.

“Kuncinya peka terhadap gejala kusta, bila kita melihat bercak putih atau merah di tubuh kita dan tidak membaik dengan pengobatan yang sudah dilakukan, maka periksakan ke puskesmas atau rumah sakit manapun agar bisa kita pastikan gejala kusta atau bukan," kata dokter spesialis kulit dan kelamin Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi di kantor Kementerian Kesehatan RI ditulis Rabu (31/1/2018).

Obat kusta disediakan oleh pemerintah secara gratis, sehingga penderita kusta tak perlu membeli. Oleh karena itu yang diperlukan adalah dukungan keluarga terhadap penderita kusta seperti disampaikan wanita yang juga aktif dalam Persatuan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) ini.

“Yang dibutuhkan hanyalah motivasi dan dukungan keluarga dan kepatuhan penderita dalam menjalani pengobatan," kata dokter yang akrab disapa Dini jelang Hari Kusta Sedunia ke-65 diperingati hari Minggu pada pekan terakhir di Januari.

Dini tidak memungkiri penyakit kusta lebih sering ditemukan terlambat karena masyarakat abai pada tanda dan gejalanya. Penting untuk diketahui bahwa penyakit kusta memiliki gejala keberadaan bercak putih atau merah di kulit.

Bercak itu tidak gatal, tidak nyeri tapi mati rasa atau kurang rasa (baal).Biasanya bercak ditemukan di siku, ada juga bercak yang ditemukan sekitar tulang pipi (wajah), telinga, atau bahu (badan).

Selain itu, ada penderita kusta yang menunjukkan gejala berupa bintil kemerahan yang tersebar. Ada pula yang gejalanya kulit sangat kering (tidak berkeringat) dan rambut alis rontok sebagian/seluruhnya.

Sebagian besar penderita pada awalnya tidak merasa terganggu. Meski kadang disertai kesemutan, nyeri sendi dan demam hilang timbul, bila mengalami reaksi.

“Karena tidak merasa sakit, tidak gatal, penderita cenderung abai. Padahal penyakit (kusta) berlangsung terus, berpotensi menularkan dan menimbulkan kecacatan," kata Dini.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Kusta di Indonesia

Sama-sama Bercak Putih, Ini Cara Membedakan Panu dan Kusta
Foto: The Guardian

Saat ini, masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang belum eliminasi kusta seperti disapaikan Direktur Pencegahan Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, Wiendra Waworuntu di kesempatan yang sama.

Angka prevalensi kusta di Indonesia saat ini 0,71 per 10.000 penduduk dengan total 18.248 kasus terdaftar. Prevalensi kusta di Jawa bagian timur, Sulawesi, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara masih lebih dari 1 per 10.000 penduduk.

“Meskipun demikian, bukan berarti kasus tidak ditemukan di provinsi lainnya. Kasus kusta diharapkan semakin sedikit, semakin hilang," kata Wiendra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya