Tips Joyce Heryanto Hadapi Penyakit Autoimun

Menjaga pola hidup sehat untuk penderita autoimun memang tidak mudah. Namun, beberapa hal ini bisa dicoba untuk menjaga keluarga dari autoimun.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Mar 2018, 17:30 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2018, 17:30 WIB
Supaya Bugar, 6 Makanan Sehat Ini Harus Disantap Setiap Hari
Ternyata ada 6 makanan sehat yang harus selalu Anda konsumsi setiap harinya. Apa saja? (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Joyce Heryanto, pendiri komunitas Autoimmune dan Saya, membagikan tips sehat berdasarkan pengalaman pribadi dengan putrinya, Janice, yang menderita penyakit autoimun.

Menurutnya, pola hidup sehat bagi penderita autoimun tidaklah mudah. Awalnya, ketika Janice yang baru berumur 11 tahun didiagnosis autoimun, Joyce merasa marah.

Namun, Joyce sadar bahwa autoimun bukan untuk dilawan. Dia merasa autoimun harus diterima.

"Saya lihat autoimun itu harus digandeng. Dia tidak bisa dimusuhin. Kita harus terima anak, keluarga, atau saya memang memiliki autoimun," kata Joyce dalam peluncuran bukunya Autoimmune and Me beberapa waktu lalu, ditulis Senin (12/3/2018).

Joyce memutuskan mengganti pola hidup keluarganya dengan pilihan yang lebih sehat. Salah satunya, dengan mengasup makanan organik.

"Memang kelihatan lebih mahal. Di satu pertemuan ada seorang dokter bilang, orang Indonesia itu aneh. Mau beli mahal untuk sebuah tas, tapi disuruh beli sayur organik mikir-mikir," cerita Joyce.

Menurutnya, kebanyakan produk sayur yang dijual saat ini terpapar pestisida. Sehingga sulit menemukan sayur yang benar-benar aman dikonsumsi.

Joyce mengakui, demi menjaga kesehatan keluarganya dia menyediakan sayur organik dan garam laut untuk dikonsumsi. Garam laut lebih baik ketimbang garam dapur. Ini karena telah mengalami proses pengolahan, yang menyebabkan bertambahnya bahan-bahan tidak sehat di dalamnya.

Simak juga video menarik berikut ini: 

Tidak Memakai Gula Putih

Kopi pakai gula merah vs gula putih, adakah yang lebih menyehatkan?
Ilustrasi gula merah dan gula putih (Foto: iStock)

Selain itu, Joyce juga tidak lagi memakai gula putih. Sama seperti garam, gula putih yang dijual saat ini telah melewati proses yang panjang.

"Makin panjang prosesnya makin mengerikan," kata dosen salah satu universitas swasta di Jakarta ini.

Joyce juga menceritakan dirinya tak memakai minyak kelapa sawit melainkan minyak kelapa untuk memasak.

Tidak hanya dari bahan makanan, Joyce juga mengurangi makanan yang digoreng.

"Kalaupun terpaksa menggoreng, minyaknya sedikit sekali," tambahnya.

Selain itu, keluarganya juga meminum jus yang terdiri dari sayur dan buah. Karena bahannya mentah, maka dia mencucinya dengan air mengalir.

Tidak hanya pola hidup, peralatan makan menurut Joyce juga harus dijaga.

"Kalau sekarang, tidak disarankan memakai alat-alat yang antilengket," kata Joyce. "Itu mendingan dibuang saja, bahaya sekali buat kesehatan."

 

Juvenile Dermatomyositi

presentasi autoimun
Joyce Heryanto, pendiri komunitas Autoimmune dan Saya berikan presentasi seputar makanan untuk penderita autoimun dalam peluncuran buku Autoimmune & Me di Jakarta, Sabtu (10/3). (liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Janice, putri Joyce, didiagnosis menderita salah satu penyakit autoimun yaitu Juvenile Dermatomyositi (JDM) pada tahun 2014.

Dikutip dari Cincinnati Children's, JDM adalah penyakit yang menyebabkan kulit ruam dan pelemahan pada otot-ototnya.

Dengan mengubah pola hidup lebih sehat, Janice mulai mengalami proses reversing autoimun, yaitu membalikkan kondisi autoimun, yang sebelumnya menyerang tubuh, menjadi lebih bersahabat.

Selain mengubah pola makan, Janice sendiri melakukan olahraga yoga agar kesehatannya lebih stabil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya