Liputan6.com, Jakarta Air kencing (urine) yang berbuih dan berbusa patut diwaspadai. Kondisi tersebut bisa menjadi pertanda adanya kelainan pada ginjal.
Dokter spesialis anak konsultan dari Divisi Nefrologi RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Cahyani Gita Ambasari menjelaskan, air kencing yang berbuih dan berbusa termasuk gejala sindrom nefrotik (SN).
Baca Juga
"Di dalam air kencingnya ada (terkandung) protein. Padahal, air kencing itu tidak boleh ada proteinnya. Artinya, protein yang diperlukan tubuh terbuang lewat air kencing," kata Cahyani saat ditemui dalam acara "Kidney City Tour" di Jakarta Aquarium Neo Soho, Jakarta, Minggu (18/3/2018).
Advertisement
SN adalah gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh manusia kehilangan terlalu banyak protein yang dibuang melalui urine. Pada umumnya, sindrom nefrotik terdeteksi pertama kali pada anak-anak yang berusia 2- tahun.
Kelainan ginjal bawaan
Sindrom nefrotik, kata Cahyani, bukan disebabkan konsumsi makanan dan minuman yang sembarangan, melainkan jenis kelainan bawaan.
"Sudah kelainan bawaan sejak lahir, tapi terdeteksinya bukan saat baru lahir. Pas anak baru agak besar, misal usia 2 tahun baru terdeteksi," kata dia lagi.
Protein yang terbuang melalui air kencing menyebabkan kadar protein yang akan diserap tubuh berkurang. Untuk memulihkan kecukupan protein, anak perlu diberi asupan sayur dan buah.
Advertisement