Diklaim Hambat Produksi Sperma, Pil KB Ini Dibuat Khusus untuk Pria

Sebuah penelitian menemukan pil KB yang dibuat khusus untuk menghambat produksi sperma pada pria.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Mar 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2018, 17:00 WIB
20151102-Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki
Sebuah penelitian menemukan pil KB yang dibuat khusus untuk menghambat produksi sperma pada pria. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pil KB untuk pria akan segera ditemukan. Obat ini ditemukan setelah lebih dari 50 tahun pil untuk wanita.

Dilansir dari Live Science pada Selasa (20/3/2018), penelitian awal dilakukan pada beberapa pria yang mengonsumsi pil uji coba tersebut selama sebulan. Pil KB tersebut tampaknya bekerja dengan cara menghalangi produksi sperma. Obat tersebut juga diklaim aman.

Obat itu dinamakan Dimethandrolone Undecanoate atau DMAU. Hal ini dianggap sebagai langkah besar dalam pengembangan pil KB untuk pria. Pernyataan ini dinyatakan oleh Dr. Stephanie Page, profesor kedokteran di University of Washington Medical Center di Seattle, Amerika Serikat.

Pil itu mengandung obat yang bekerja seperti androgen, atau hormon pria seperti testoteron, progestin, dan hormon seks lainnya.

Penelitian ini dipresentasikan pada Minggu, 18 Maret waktu setempat, di ENDO 2018, pertemuan tahunan ke 100 Endocrine Society di Chicago, Amerika Serikat.

Walaupun begitu, penelitian yang lebih panjang masih diperlukan untuk memastikan apakah hal itu benar-benar bisa menghambat produksi sperma atau tidak

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Kondom Kurang Bermanfaat

Ilustrasi Pil KB (iStockphoto)
Sebuah penelitian menemukan pil KB yang dibuat khusus untuk menghambat produksi sperma pada pria. (iStockphoto)

Selama ini, untuk mengontrol kelahiran pada pria, hanya terbatas pada penggunaan kondom. Selain itu, kendali saat hubungan seksual juga bisa mengendalikan kehamilan.

Namun, keduanya dianggap kurang efektif ketimbang metode kontrasepsi yang digunakan wanita. Sekalipun pria juga bisa melakukan vasektomi, namun cara ini dianggap sulit dan terkadang tidak bisa dikembalikan lagi ke keadaan semula.

Pengembangan pil KB untuk pria sebelumnya mengalami masalah. Obat testoteron oral contohnya, efek benda itu akan pergi dari tubuh dengan cepat. Sehingga, pria harus mengonsumsi pil dua kali sehari.

DMAU dianggap mengandung molekul asam lemak dengan rantai yang panjang, dan dapat memeperlambat pembersihan testoterone.

Itu berarti, efeknya akan ada di tubuh untuk jangka waktu yang lebih panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya