Liputan6.com, Australia Linda Schulz (48) asal Australia berharap implan pinggul yang terpasang di tubuhnya dapat mengobati komplikasi persalinan, yang menyebabkan usus dan kandung kemihnya prolaps (organ melorot dari posisi awal). Sayangnya, implan pinggul malah berakibat lebih buruk.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Kaki kanan Linda mati rasa sesaat setelah prosedur pemasangan implan. Beberapa minggu kemudian, implan terasa seperti pisau tajam yang menusuk-nusuk dari dalam tubuh.
"Implan itu menembus dinding vagina dan menembus kulitku," kata Linda, dikutip dari CNN, Kamis (29/3/2018). "Setiap kali menggerakkan kaki, implan terasa layaknya pisau bergerigi yang menusukku."
Tak hanya Linda saja yang merasakan efek pemasangan implan pinggul. Setahun lalu, lebih dari 100 wanita mengalami komplikasi serupa. Mereka mengajukan petisi kepada Senat Australia untuk menyelidiki penggunaan implan pinggul.
Setelah penyelidikan selama setahun, Senat Australia merilis hasil laporan pada Rabu, 28 Maret 2018. Mereka mengungkapkan, praktisi medis tidak memberi tahu pasien efek menggunakan implan pinggul, yang bisa menyebabkan kondisi seperti yang dialami Linda.
Senat Australia merekomendasikan, praktisi medis menjalani pelatihan medis dan mendaftarkan perangkat implan pinggul apa saja yang berisiko tinggi.
Simak video menarik berikut ini:
Tembus dinding kemih
Cerita lain akibat implan pinggul juga dialami Justine Watson (47). Dokter tidak percaya saat dirinya mengungkapkan rasa nyeri karena implan yang terasa menusuk. Ia justru direkomendasikan untuk menemui psikiater. Demi kesembuhan, Justine harus berkali-kali dirawat di rumah sakit.
"Aku menghabiskan tabungan pergi ke rumah sakit dari Australia ke Amerika Serikat. Ini demi melepas implan pinggul, yang terpasang sejak tahun 2010. Itu (implan pinggul) menembus dinding kandung kemih dan menusuk saluran kencing. "
Setelah melahirkan dua anak laki-laki, Justine berjuang hidup dengan inkontinensia (tidak dapat mengontrol kencing). Dalam waktu tiga bulan setelah implan pinggul, ia mengompol dan menderita berbagai masalah medis, seperti fibromyalgia (nyeri pada tulang dan otot) dan kelelahan.
Setelah implan pinggul dilepas, Justine merasa tubuhnya layaknya wanita berusia 80 tahun. Ia tidak sehat, kelebihan berat badan, dan tidak dapat berjalan lebih dari 100 meter.
Satu-satunya cara adalah, pasien yang mengalami komplikasi membutuhkan operasi lain. Organ dikembalikan ke posisi awal dan jaringan penyokong di sekitarnya harus diperbaiki dan dijahit, menurut The Mayo Clinic.
Advertisement