Sumber Protein yang Nilai Gizinya Lebih Hebat dari Susu

Ada makanan lain yang memiliki nilai gizi tak kalah dengan susu. Selain itu, pasokannya jauh lebih berlimpah untuk mencukupi kebutuhan seluruh anak di Indonesia.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Apr 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2018, 08:30 WIB
Ikan, sumber protein yang tak kalah kaya nutrisi dari susu. (iStockphoto)
Ikan, sumber protein yang tak kalah kaya nutrisi dari susu. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Benar bahwa susu adalah sumber protein. Namun, bukan berarti untuk mencukupi kebutuhan protein, anak-anak Indonesia harus banyak minum susu.

“Ada makanan lain yang memiliki nilai gizi tak kalah dengan susu, dan pasokannya jauh lebih berlimpah untuk mencukupi kebutuhan seluruh anak di Indonesia, makanan tersebut tidak lain adalah ikan," ujar Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek, dalam sambutan Seminar Kebangsaan Gizi untuk Bangsa Berprestasi yang dibacakan oleh Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Pattiselano Robert Johan beberapa saat lalu.

Komposisi protein hewani pada ikan sebenarnya tidak terlalu berbeda sumber lainnya. Namun, ikan lebih menyehatkan karena mengandung lemak tak jenuh. Selain itu, ikan juga mengandung omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zat besi, taurin, serta coenzyme Q10. Kandungan omega-3 pada ikan jauh juga lebih tinggi dibanding sumber protein hewani.

“Sumber protein ikan memiliki kelebihan dibandingkan susu. Ikan tidak hanya mengandung protein, namun juga mengandung senyawa yang alami, yakni PUFA, EPA dan DHA," menurut Nila mengutip rilis Sehat Negeriku, Senin (2/4/2018).

Nilai gizi pada ikan juga tidak tergantung harga. Ikan dengan harga murah maupun ikan mahal tetap bernilai gizi tinggi. Contohnya ikan kembung yang cenderung terjangkau, memiliki kandungan omega-3 1,5 kali lebih tinggi dari ikan salmon yang harganya lebih mahal.

Selain susu dan ikan, sumber protein lainnya adalah telur, unggas, daging dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (tahu dan tempe) seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang (PGS). 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

DKI Fokus Tingkatkan Asupan Protein Warganya

KKP Dorong Ekspor Hasil Tangkap Ikan Nelayan Tradisional
Sejumlah ikan hasil tangkapan laut dikumpulkan dalam wadah di Muara Baru, Jakarta, Kamis (29/3). KKP terus mengupayakan peningkatan ekspor komoditas perikanan hasil tangkapan dari nelayan tradisional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno, menyatakan jajarannya berkomitmen meningkatkan asupan protein bagi warga DKI. Salah satunya dengan penambahan dua komoditas sumber protein bagi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).

“Susu dan juga ikan, itu dua komoditas yang kami tambah untuk meningkatkan asupan protein bagi penerima KJP plus. Kami sudah mulai pilot program di sekolah negeri ,khususnya untuk penyediaan breakfast untuk anak-anak”,

Sandi menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah berfokus untuk penyediaan sumber protein untuk pemenuhan kebutuhan warganya.

“Saya ingin fokus untuk penyediaan protein bagi warga DKI, saya ingin ini menjadi sebuah movement (gerakan) yang bisa di replikasi di wilayah lain di Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing generasi bangsa”,

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya