Terungkap, Apa Itu Cahaya dan Terowongan Sebelum Orang Meninggal

Penglihatan misterius sebelum meninggal ini, dijelaskan secara ilmiah oleh seorang ilmuwan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Apr 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 07:30 WIB
Meninggal Dunia atau Berduka Cita
Cahaya di ujung terowongan sebelum meninggal, sesungguhnya memang benar-benar ada (iStockphoto)

 

Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang mengatakan, sebelum meninggal ada cahaya putih yang menyinari mata. Namun, kita tidak akan tahu apakah itu benar atau tidak sebelum mengalaminya.

Neurolog, Dr. Cameron Shaw melakukan pembedahan terhadap otak seorang wanita, untuk melihat apa yang terjadi selama 30 detik sebelum ajalnya menjemput.

Dikutip dari The Sun pada Kamis (12/4/2018), pengalaman melihat cahaya di ujung terowongan sebelum meninggal, sesungguhnya memang benar-benar ada. Namun, hal itu tidak ada hubungannya dengan Tuhan.

"Suplai darah di otak berasal dari bagian tubuh di bawahnya. Otak cenderung mati dari atas ke bawah," kata Dr. Cameron.

"Perasaan terhadap diri kita, rasa humor, kemampuan untuk berpikir ke depan, semua itu menghilang dalam 10 hingga 20 detik pertama," tambah Shaw.

Setelah itu, ketika gelombang sel-sel otak yang tidak terisi darah menyebar, ingatan dan pusat bahasa menjadi pendek. Hingga menyisakan intinya saja.

Sehingga, cahaya di ujung terowongan bukan sebuah pembuktian tentang kehidupan setelah kematian.

Tentang keberadaan Tuhan sendiri, Shaw menyerahkan interpretasi akan hal itu pada setiap orang. "Hal pertama yang Anda lihat sebelum meninggal adalah penyempitan penglihatan yang diikuti oleh kegelapan," tambah Shaw.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Pengalaman Sebelum Kematian

20151111-Ilustrasi-Meninggal-Misterius-iStockphoto
Beberapa orang mengatakan, mereka mengalami penderitaan yang dirasakan teman dan keluarga mereka selama hidup. (iStockphoto)

Mengenai kilas balik pengalaman hidup sebelum kematian, sebuah penelitian dari Hadassah University di Yerusalem meneliti tujuh orang berbeda, dengan pengalaman mati suri.

Mereka menemukan, semua partisipan melihat pengalaman-pengalaman yang menonjol dalam hidup secara intens. Tidak seperti sebuah cerita yang dituturkan secara kronologis, semua memori itu dikemas dalam waktu yang singkat.

"Rasanya seperti berada di sana selama berabad-abad," kata soerang wanita. Beberapa orang mengatakan, mereka mengalami penderitaan yang dirasakan teman dan keluarga mereka selama hidup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya