Liputan6.com, Jakarta Nasib kurang mujur menimpa keturunan Raden Ajeng (RA) Kartini. Siapa sangka di balik nama besarnya tidak melulu membuat hidup cicit-cicit Kartini bahagia dan layak.
Maklum saja, sosok RA Kartini begitu dihormati dan mendapat penghargaan sangat besar dari rakyat Indonesia. Sebab, dia telah berjasa besar dalam memperjuangkan emansipasi wanita.
Baca Juga
Perpusnas Writers Festival 2024 Digelar di Jepara, Saatnya Menginspirasi Lewat Tulisan di Bumi Kartini
Profil Marselino Ferdinan: Pahlawan Timnas Indonesia dengan 2 Gol Kemenangan atas Arab Saudi
Hasil Lengkap dan Klasemen Sementara Grup C R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia ke Posisi 3
Kartini diketahui memiliki seorang putra Raden Mas Soesalit Djojohadiningrat, buah pernikahannya dengan Raden Mas Adipati Ario Singgih Djojo Adiningrat. Soesalit lahir pada 13 September 1904.
Advertisement
Soesalit kemudian menikah dengan Siti Loewijah. Dari pernikahan ini, Soesalit dikaruniai satu orang putra, Boedi Setyo Soesalit. Boedi menjadi cucu satu-satunya dari anak satu-satunya dari Kartini.
Boedi kemudian menikah dangan Sri Bidjatini dan tinggal di Parung, Bogor. Keduanya memiliki lima orang anak yaitu Kartini, Kartono, Rukmini, Samimum, dan Rachmat.
Dikutip dari laman jatengprov.go.id, Senin, 23 April 2018, Bupati Jepara, Ahmad Marzuki, menjelaskan Sri Bidjatini dan kelima anaknya hidup dalam kondisi memprihatinkan setelah meninggalnya Boedi. Hanya Kartini, cicit pertama, yang hidup dalam kondisi yang sedikit lebih baik.
"Hanya yang pertama yang lumayan, sedangkan Kartono mengojek, demikian pula Samimun juga jadi tukang ojek. Sementara Rukmini telah ditinggal suaminya yang bunuh diri akibat terlilit ekonomi, dan Rachmat yang menderita autis sudah meninggal," kata Marzuki.
Â
Nasib Cicit Kartini
Menurut Marzuki, Bidjatini dan kelima cicit Kartini menempati rumah bantuan pemerintah di Parung, Bogor. Sayangnya, ada pihak yang kini meminta mereka tidak lagi tinggal di rumah tersebut dengan alasan cucu tunggal RA Kartini sudah tidak ada.
"Cucu menantu dan para cicit RA Kartini dianggap tidak berhak menghuni lagi karena cucu RA Kartini sudah meninggal," kata Marzuki.
Selanjutnya, Marzuki mengatakan sudah berupaya meminta bantuan dari pemerintah pusat agar memperhatikan nasib para keturunan Kartini. Bahkan ada beberapa menteri Kabinet Kerja yang pernah menyatakan akan memberikan bantuan.
" Ketika Anies Baswedan (kala itu Mendikbud) dan beberapa menteri berkunjung ke Jepara, juga pernah berjanji akan memberikan beasiswa bagi keturunan RA Kartini. Tetapi sekarang menterinya malah sudah ganti. Kepada Menteri PUPR saya juga pernah menyampaikan permintaan bantuan rumah untuk cucu RA Kartini," tutur Marzuki.
Plt Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko, menyatakan akan membentuk tim kecil untuk memikirkan langkah membantu keturunan Kartini. Akan ada sejumlah bantuan yang diberikan kepada para keturunan tokoh nasional tersebut.
" Jadi ada bantuan tahunan dan ada yang berkelanjutan. Nanti kita rumuskan bersama tim kecil. Apa yang disampaikan bupati harus kita tanggapi dan ditindaklanjuti," kata Heru.
(ism, Sumber: jatengprov.go.id)
Penulis :Â Ahmad Baiquni / Dream.co.id
Advertisement