Menteri Yohana: Peluang Perempuan di Dunia Politik Terbuka Lebar

Keterlibatan perempuan secara penuh di bidang politik menjadi cermin telah terimplementasikannya demokratisasi dan penegakan HAM

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2018, 14:51 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2018, 14:51 WIB
Yohana Yembise
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise saat seminar bertajuk "Kepemimpinan Perempuan dan Demokrasi Abad 21 di Asia" di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat, (27/4). (Liputan6.com/Pool/Humas Kemen PP dan PA)

 

Liputan6.com, Jakarta Topik tentang kepemimpinan perempuan dan demokrasi abad 21 di Asia (Women’s Leadership and Democration in the 21 Century Asia) merupakan hal yang sangat menarik untuk dibahas. Perempuan dan kepemimpinan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.

Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise saat seminar bertajuk "Kepemimpinan Perempuan dan Demokrasi Abad 21 di Asia" di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Jumat, (27/4).

Menurut Yohana, perempuan dan kepemimpinan menarik perhatian banyak akademisi, masyarakat umum dan para pemerhati kepemimpinan perempuan di ASIA, tanpa kecuali juga Indonesia. Menurut Yohana, sudah banyak perempuan Indonesia yang menduduki jabatan strategis baik di pemerintahan maupun swasta bahkan lembaga-lembaga dunia.

"Keterlibatan kaum perempuan di bidang politik, khususnya di legislatif, memberi keseimbangan dan mewarnai perumusan peraturan perundang-undangan, penganggaran, dan pengawasan yang akan lebih berpihak pada kepentingan kesejahteraan perempuan dan anak pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya,"ujar Yohana.

Keterlibatan perempuan secara penuh di bidang politik menjadi cermin telah terimplementasikannya demokratisasi dan penegakan HAM, kata Yohana. Terlihat dari data hasil Pemilu sebelas kali sejak tahun 1955 hingga tahun 2014 yang menggambarkan kepemimpinan perempuan di dalam parlemen dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan yang berarti.

“Memang kenyataannya masih banyak hambatan yang menjadi tantangan bagi perempuan dalam menduduki kursi kepemimpinan, seperti hambatan sosial budaya, sumber daya keuangan dan struktur ketimpangan politik,"ujar Yohana.

 

Terbuka lebar

Yohana Yembise
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise saat seminar bertajuk "Kepemimpinan Perempuan dan Demokrasi Abad 21 di Asia" di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat, (27/4). (Liputan6.com/Pool/Humas Kemen PP dan PA)

Yohana sangat optimis, peluang perempuan dalam meniti karier politik di masa depan akan semakin terbuka lebar karena pergeseran paradigma masyarakat menjadi berpikir inklusif dan elegan, struktur politik yang memberikan ruang bagi perempuan, juga meningkatkan pendidikan masyarakat serta dukungan dari banyak pihak lainnya.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam hal ini kata Yohana telah melakukan serangkaian kegiatan meningkatan keterwakilan perempuan di parlemen melalui pendidikan dan pelatihan politik antara lain; pelatihan kepemimpinan perempuan bakal calon kepala daerah, pelatihan politik kebangsaan perspektif gender guna mendorong peningkatan semangat perempuan berpolitik, pelatihan kepemimpinan perempuan pedesaan/kelurahan dan pelatihan politik perempuan calon legislatif pada Pemilu 2019.

Pembekalan-pembekalan itu diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri para wanita dan melaksanakan tugas-tugas keparlemenan.

“Pengarusutamaan Gender merupakan salah satu strategi untuk mengatasi kesenjangan gender guna terwujudnya kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan. Gender merupakan salah satu strategi yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah agar isu gender dapat diselesaikan,"tegas Yohana.

Pengarusutamaan gender, kata Yohana, merupakan strategi untuk mengatasi kesenjangan gender dalam berbagai bidang pembangunan, khususnya bidang politik.

"Saya berharap dengan adanya seminar dan diskusi yang membahas mengenai perempuan dan kepemimpinan seperti ini akan membuahkan hasil yang dapat memberikan masukan bagi para pemangku kepentingan lainnya,"tutup Menteri Yohana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya