Ada Tim Khusus Bantu Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter

Demi menyukseskan pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk tim khusus.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Mei 2018, 08:15 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 08:15 WIB
Ada Acara Bagi-Bagi Sembako, Monas Dibanjiri Warga
Ilustrasi Anak Indonesia (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta Demi menyukseskan pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk tim khusus. Tim khusus tersebut berperan sebagai pendamping yang akan ditugaskan ke seluruh sekolah di kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Ditemui dalam acara Pemaparan PPK di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Staf Ahli bidang Penguatan Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Arie Budhiman mengatakan, tim khusus, yang bernama Tim Asistensi daerah ini yang ditugaskan mensosialisasikan PPK.

"Ada tim asistensi di daerah yang bertindak sebagai mengajarkan PPK. Setiap satu kabupaten dipegang satu tim asistensi," kata Arie pada Kamis (3/5/2018).

Program PPK mengajarkan nilai-nilai pendidikan karakter, seperti cinta tanah air, semangat kebangsaan, juga saling menghargai. Namun, jumlah anggota dalam satu tim asistensi pun tidak sama rata.

"Tergantung, sih. Tidak mutlak harus berapa orang. Ya kira-kira satu tim itu anggotanya bisa 10 orang," Arie melanjutkan.

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Sosialisasi musyawarah kerja

Penguatan Pendidikan Karakter
Staf Ahli bidang Penguatan Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Arie Budhiman (Arsip WVI)

Sosialisasi PPK sudah lebih dulu diterapkan melalui musyawarah kerja kepala sekolah. Proses ini dinamakan 'pengimbasan.'

"Kepala sekolah punya grup musyawarah kerja. Sosialisasinya dilakukan melalui musyawarah kerja itu. Dibicarakan proses pengembangan PPK di tiap sekolah seperti apa," Arie menambahkan.

Untuk sosialisasi PPK oleh tim asistensi daerah sedang dalam proses melakukan sosialisasi di lapangan.

"Timnya sudah terbentuk dan tersebar di seluruh kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. Mulai bergerak baru awal 2018 ini. Masih proses pelaksanaannya juga," ungkap Arie.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya