5 Fakta Menarik Tentang Pendidikan Anak Usia Prasekolah

Pendidikan anak di tiap negara rupanya berbeda. Hal itu dipengaruhi kebudayaan, agama, dan iklim dari negara tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Sekolah dan Anak (iStockphoto)
Sebenarnya, seberapa efektif kebijakan Sekolah Ramah Anak untuk Mengurangi Angka Kekerasan yang Terjadi pada si Kecil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pendidikan tentunya menjadi salah satu faktor penting yang turut serta dalam membangun kepribadian individu. Hampir setiap harinya anak pergi ke sekolah untuk belajar berbagai hal dan bersosialisasi dengan anak lainnya. Oleh karena itu, pendidikan memiliki peran penting dalam membangun hubungan sosial dan emosional anak.

Selain itu, pendidikan juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk menentukan masa depan bangsa. Dengan pendidikan yang baik tentunya diharapkan dapat menghasilkan generasi bangsa yang baik pula.

Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda. Harapan orangtua untuk anak di setiap negara pun berbeda. Hal itu dipengaruhi oleh kebudayaan, agama, dan iklim dari negara tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh Benesse Educational Research and Development (BERD) Institute pada 4 negara (Indonesia, Jepang, China, dan Finlandia), terdapat 5 fakta menarik terkait Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu :

1. Fakta Terkait Waktu Bangun Tidur Anak

Ternyata, sebagian besar anak-anak di Indonesia terbiasa bangun tidur lebih awal sekitar pukul 05.30 hingga pukul 06.00. Alasannya karena Indonesia memiliki banyak kegiatan di pagi hari dan bagi anak-anak pemeluk agama islam harus melakukan sholat subuh.

Pada hari biasa, anak Indonesia yang bangun tidur sebelum pukul 05.30 mencapai 11,1% dan yang bangun pada pukul 06.00 mencapai 31,9%.

Sementara itu, anak-anak di tiga negara lainnya (Jepang, China, dan Finlandia) yang bangun tidur pada pukul 05.30 kurang dari 3%. Anak-anak di tiga negara tersebut lebih banyak bangun tidur pada pukul 07.00

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Fakta Terkait Waktu yang Dihabiskan di PAUD

Ilustrasi Anak Jenius (iStockphoto)
Untuk Menjadikan Anak Jenius Tidak Cukup Hanya dengan Perbanyak Baca Buku, tapi Juga Melakukan Hal yang Lain (Ilustrasi/iStockphoto)

Hasil survei mengungkapkan bahwa 89,8% anak Indonesia menghabiskan waktu kurang dari 4 jam di PAUD. Itu artinya, lebih singkat dibandingkan dengan anak-anak dari negara lain yang sebagian besar menghabiskan waktu di PAUD lebih dari 8 jam. Hal itu dikarenakan banyak orang tua di ketiga negara tersebut adalah wanita pekerja.

3. Fakta Terkait Mengasuh Anak dari Perspektif Ibu

Bagi Ibu di Indonesia, ada tiga hal yang memerlukan usaha paling besar dalam mengasuh anak. Pertama, yaitu menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, seperti menyikat gigi, mandi, dan kebiasaan lainnya. Selanjutnya, usaha menjaga kesehatan tubuh dan main bersama orang tuanya.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh BERD, anak-anak yang menguasai kebiasaan hidup pada usia 3-4 tahun akan memiliki kemampuan sosial emosional yang lebih baik pada usia 4-5 tahun. Kemampuan sosial emosional itu berhubungan dengan perkembangan aspek kognitif seperti huruf, angka, dan kemampuan berpikir. Oleh karena itu, menanamkan kebiasaan hidup sejak dini sangat penting untuk mengembangkan aspek kognitif dan afektif anak.


4. Fakta Terkait Harapan Orang Tua Terhadap Masa Depan Anak

Ilustrasi Anak Jenius (iStockphoto)
Dengan Memberikan Anak Permainan Balok, Bisa Menambah Kemahiran Mereka Sehingga Bisa Jadi Anak Berprestasi dan Jenius (Ilustrasi/iStockphoto)

Para Ibu di Indonesia mengharapkan anaknya menjadi orang yang menyayangi keluarga dengan presentase sebesar 75,8 persen. Harapan ini serupa dengan ibu di negara lainnya, kecuali Jepang.

Sebagian besar Ibu di Jepang berharap anak mereka menjadi orang yang dapat memiliki pendirian dan pendapat sendiri.

5. Fakta Terkait Pribadi Anak di Masa Depan

Ibu di Indonesia menilai bahwa anak adalah sosok yang mewarisi keturunan keluarga untuk masa depan, sosok yang akan mengurus orang tua di masa yang akan datang, dan sosok yang bisa mengabulkan cita-cita orang tua.

Seperti yang dipaparkan oleh Ketua Asosiasi Pendidikan Guru PAUD, Dr. Sofia Hartati., M.Si, bahwa dari suku dan agama yang dianut sebagain besar masyarakat Indonesia, anak merupakan harapan orang tua dan penerus keluarga. Secara psikologis kehadiran anak dapat memberikan rasa aman karena saat mereka tua ada yang menjaga, merawat, dan memberi perhatian.

Penulis: Jihan Khaldaf

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya