Liputan6.com, Jakarta Kisah ini menunjukkan bahwa cerita-cerita horor yang beredar di internet ternyata mampu mempengaruhi psikologis. Salah satunya adalah tentang Slenderman yang "memengaruhi" dua orang remaja yang menderita gangguan mental.
Pada 2014, seorang gadis 12 tahun asal Wisconsin merangkak keluar dari hutan dengan berlumuran darah. Dia mengatakan pada seorang pengendara sepeda bahwa dia diserang dua orang temannya yang menderita gangguan mental.
Baca Juga
Morgan Geyser dan Anissa Weier yang berumur sama dengan korban mengungkapkan pada polisi alasan mereka membawa Payton Leutner ke dalam hutan setelah menginap dan menikamnya 19 kali. Mereka ingin menyenangkan seorang "pria" yang disebut Slenderman.
Advertisement
Keduanya didakwa dengan percobaan pembunuhan dan pada Desember 2017, mereka dihukum sangat lama di sebuah rumah sakit kesehatan mental. Kasus ini menjadi sorotan publik, mengangkat kembali tentang masalah gangguan mental, sekaligus membuat orang bertanya-tanya, siapa atau apa itu Slender Man?
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Foto Fiksi
Melansir Los Angeles Times pada Senin (16/7/2018), Slender Man atau Slenderman, adalah sebuah karakter fiksi yang tinggi, jangkung, dan tanpa wajah yang lahir dari sebuah tantangan Photoshop tahun 2009 di forum-forum internet.
Tantangannya yaitu dengan mengambil foto-foto normal untuk ditambahkan dengan tema paranormal seperti hantu ke dalamnya, serta membuatnya menjadi lebih nyata.
Eric Knudsen, salah seorang pengguna forum mengunggah gambar hitam-putih yang menunjukkan Slender Man dengan anak-anak tak bernama.
Selain itu, dia menambahkan tulisan: "Kami tidak ingin pergi, kami tidak ingin membunuh mereka, tetapi keheningan yang terus menerus dan lengannya yang terulur membuat ngeri dan menghibur kami di saat yang sama,"- 1983, fotografer tak dikenal diduga tewas.
Kemudian dia menyertakan beberapa foto lainnya yang di dalamnya terdapat makhluk itu, bahkan sempat menyertakan surat dokter palsu dan cerita adanya 33 pasien yang hilang dari sebuah rumah sakit jiwa.
Sejak itulah, daya tarik makhluk misterius itu berkembang. Bahkan, beberapa orang yang percaya menganggap Slender Man nyata.
Advertisement
Gangguan Mental
Diketahui, dua pelaku yang mengatasnamakan Slender Man itu memiliki gangguan mental. Geyser telah lama didiagnosis skizofrenia sementara Weier menderita apa yang dikenal sebagai gangguan delusional bersama.
Slender Man dikatakan akan membunuh mereka atau keluarganya jika keduanya tidak menyerang Leutner.
"Ini terdengar gila, karena memang begitu," kata pengacara Weier, Maura McMahon pada pengadilan saat itu.
"Makhluk ini nyata bagi anak-anak ini dan dia perlu melindungi orang-orang di sekitarnya. Di usia 12 tahun, dia tidak memiliki cara untuk melindungi dirinya sendiri (dari Slender Man)," lanjut Maura McMahon.
Sementara korban mereka berhasil selamat sekalipun menerima luka yang mengerikan.
Akibat hal ini, Weier dijatuhi hukuman selama 25 tahun di fasilitas kesehatan mental. Sementara temannya, Geyser harus dijatuhi hukuman 40 tahun di fasilitas yang sama.