Demi Punya Tubuh Berotot, Harus Makan 10 Butir Telur per Hari?

Untuk mendapatkan tubuh ideal dan berotot, berapa banyak takaran protein yang harus dikonsumsi.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 05 Des 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 05 Des 2018, 08:00 WIB
Binaraga Kekar dan Berotot
Tubuh Ideal tidak harus berotot (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis bedah saraf Rumah Sakit Mayapada Tangerang, Roslan Yusni Hasan, menyayangkan gambaran tubuh ideal masyarakat zaman sekarang yang dirasa kurang tepat.

"Orang ingin badan itu kayak Rambo. Mana ada tentara kayak begitu. Tentara beneran itu badannya kecil, lincah, dan makannya sedikit. Bukan dalam sehari makan telur harus (lebih dari 10 butir)," kata Roslan saat berbincang dengan Health Liputan6.com belum lama ini.

Topik ini bermula dari obrolan mengenai pesan berantai yang menyebut berjinjit bisa menyembuhkan seorang pasien stroke dari kelumpuhan. Dari bincang-bincang tersebut, Roslan menyinggung soal olahraga yang tidak semuanya menyehatkan. Ada beberapa jenis aktivitas fisik yang sebenarnya tergolong 'cabang olahraga', yang tidak cocok dijadikan sebuah kebiasaan.

Menurut dia, olahraga yang menyehatkan itu adalah aktivitas yang bersifat rekreasi. Sebuah kegiatan yang 'mengizinkan' pelakunya bisa beristirahat di saat capai dan lelah mulai melanda.

Akan tetapi sayangnya, kata Roslan, banyak orang yang senang melakukan kegiatan di batas kemampuan diri sendiri, salah satunya olahraga membentuk perut six pack (kotak-kotak), yang dicontohkan Roslan seperti Rambo.

Roslan, mengatakan, tubuh ideal menurut masyarakat awam sebenarnya tidak ideal buat dilakukan sehari-hari,"Yang ideal gambaran umum, tidak ideal dalam bidang biologi."

Tubuh yang bagus dan sehat, kata Roslan, sebaiknya yang biasa-biasa saja, tidak perlu besar penuh otot.  "Badan begitu malah membuang energi banyak. Itu tidak sehat," katanya.

Mau olahraga beban, sah-sah saja. Namun, tidak berarti harus berolahraga sampai berjam-jam dalam sehari. Berolahraga dilakukan agar sehat dan memimiKarena kita melakukannya agar sehat, dan memperkecil risiko terkena penyakit-penyakit berbahaya, bukan untuk sebuah prestasi.

"Ideal itu seperti lari atau jalan pagi selama 10 sampai 20 menit," katanya.

"Kalau lari atau joging dari rumah, kemudian balik lagi ke rumah setelah 30 menit lari, itu lebih dari cukup olahraganya," ujar Roslan.

 

Saran Konsumsi Protein untuk Tubuh Ideal

Ilustrasi Telur
Ilustrasi Telur (iStock)

Menyinggung perilaku orang-orang yang mengonsumsi telur bisa lebih dari sepuluh butir dalam sehari, dokter spesialis kedokteran olahraga Sophia Hage, mengatakan, asupan protein sebenarnya tak perlu banyak. Cukup dua gram dikalikan berat badan.

"Misalnya, berat badan 50 kg dikalikan dua, sama dengan 100 gram dari asupan sehari-hari. Itu sudah cukup," kata Sophia.

Sophia mengatakan bahwa seseorang yang mau membangun massa otot biasanya memang meningkatkan asupan proteinnya, lebih dari dua gram.

"Tapi tidak sampai dua kali lipat juga. Ini kan buat rekreasional, bukan untuk yang sifatnya prestasi," kata dia.

Terpenting, Sophia lebih menyarankan diet seimbang.  Bila hanya mementingkan protein dengan tidak melihat asupan lain seperti serat, mineral, vitamin, dan lemak, gizi yang masuk tidak jadi seimbang dan berimbang.

"Bukan cuma protein yang dipikirin, tapi gizi yang seimbang," ujarnya.

 

Harga Telur Ayam Mulai Merangkak Turun di Pasar Minggu
Penjual merapikan telur dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (24/7). Harga telur ayam mengalami penurunan di angka Rp 26 ribu per kilo. (Merdeka.com/Imam Buhori)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya