Ungkapan Menyentuh George W Bush tentang Sang Ayah

Liputan6.com, Jakarta Di depan mimbar National Cathedral di Washington, Amerika Serikat, George W Bush (72) mengungkapkan kesan-kesannya terhadap sang ayah, George Herbert Walker Bush, yang meninggal pada 30 November 2018. Suaranya sempat terbata-bata ketika mengucapkan kesan mendalam tentang sang ayah yang meninggal di usia 94.

Selama 12 menit, George W Bush mengisahkan hubungannya dengan sang ayah serta kenangan keluarga terhadap pria yang menjadi Presiden Amerika Serikat ke-41 itu. Bush berusaha tegar, walau jelas terlihat kesedihan mendalam ia rasakan.

"Ayah terbaik yang kami miliki," kenang Bush Junior dengan suara terbata-bata.

"Dan dalam kesedihan kami, biarkan juga kami tersenyum karena ayah kami kini telah memeluk Robin dan bergandengan tangan dengan ibu kami lagi," ucapnya penuh haru seperti dilansir Today, Jumat (7/12/2018).

Robin adalah adik perempuan Bush Junior yang meninggal saat masih tiga tahun karena leukemia. Sementara, ibu Bush Junior, Barbara, meninggal pada 17 April yang lalu.

Semasa hidup, bagi Bush Junior ayahnya adalah sosok pria yang penuh empati. Bush Senior begitu menghargai karakter seseorang.

"Dia bukan orang yang sinis. Dia selalu berbuat baik kepada semua orang," katanya.

Bush Junior paham betul ayahnya begitu sibuk. "Namun, ayah tak pernah sibuk untuk berbagi kehidupannya dengan orang-orang terdekat."

Selain mengenang sifat-sifat baik sang ayah semasa hidup, beberapa hal ringan juga disampaikan pria yang juga pernah menjadi Presiden Amerika Serikat ke-43 ini. Seperti hobi dan makanan yang tak disukai sang ayah.

"Saat bermain golf gim pendek dia sangat payah. Dan ia tidak mau menelan sayuran, terutama brokoli," tutur Bush Junior.

Beruntung semua kenangan akan sang ayah ditutup manis dengan ucapan terakhir Bush Senior yang menenangkan.

Bush Junior sempat menelepon sang ayah beberapa jam sebelum meninggal. Lewat sambungan telpon mengatakan dirinya bangga memiliki ayah yang hebat. Di ujung telepon sana, Bush Senior membalas dengan mengucapkan kata terakhir yang didengar sang anak: "Aku mencintaimu, juga."