Selfie di Lokasi Bencana demi Likes, Psikolog: Bijaklah Bermedia Sosial

Tak bijak bila memanen likes foto di media sosial, tapi banyak orang yang terluka atau sedih.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 27 Des 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 17:00 WIB
selfie
Ilustrasi selfie (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Aksi selfie atau swafoto yang dilakukan beberapa orang di lokasi bencana akibat tsunami Selat Sunda menjadi sorotan pewarta asing. Media Inggris, The Guardian, menuliskan ada sebagian orang yang mendatangi lokasi bencana di Banten demi mendapatkan swafoto yang sempurna.

Hasil swafoto ini kemudian diunggah ke media sosial atau disebar di grup pesan. Seperti yang dilakukan sekelompok wanita asal Cilegon usai mendonasikan bantuan ke wilayah terdampak tsunami Selat Sunda. Wajah semringah diperlihatkan saat selfie berlatar kondisi lingkungan yang berantakan pascabencana.

"Ketika orang-orang melihat foto tempat bencana, mereka sadar mereka ada di posisi yang lebih baik. Foto lokasi bencana akan mendapatkan tanda likes lebih banyak. Mungkin karena itu mengingatkan orang lain untuk bersyukur," tutur wanita bernama Solihat, seperti dikutip dari The Guardian.

Menanggapi fenomena swafoto di lokasi bencana seperti daerah terdampak tsunami Selat Sunda, psikolog klinis Rena Masri mengingatkan agar masyarakat bijak bermedia sosial.

Ia meminta masyarakat berpikir ulang sebelum mengunggah sesuatu ke media sosial. Seperti menanyakan kepada diri sendiri untuk apa tujuan mengunggah foto atau video ke Facebook atau Instagram. Lalu, mengetahui kira-kira dampak apa yang nanti ditimbulkan.

"Kalau memang tujuannya biar dapat banyak likes, dibilang keren 'Oh, lu udah sampai sana ya?'. Bila seperti itu ya mesti diasah lagi agar bijak bermedia sosial," kata Rena.

Rena mengingatkan, upayakan agar sesuatu yang diunggah ke media sosial itu memiliki manfaat bukan keburukan bagi diri sendiri dan orang lain.

"Jangan cuma memikirkan likes, tapi ternyata ada orang lain yang terganggu, bahkan merasa sedih dengan posting-an kita," tutur wanita yang berpraktik di Q-Consulting Jakarta ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Foto santun di daerah bencana

Mobil Diterjang Tsunami Anyer
Tiga unit mobil tertimbun reruntuhan rumah yang rusak setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jika memang ingin foto di lokasi bencana, ada banyak pilihan agar tak banyak orang merasa terluka. Misalnya foto saat sedang menyerahkan bantuan atau saat berinteraksi dengan anak-anak korban bencana.

"Kalau tujuannya ke lokasi bencana untuk mengantarkan bantuan, itu bagus banget. Saat difoto itu ketika memberikan bantuan yang ditonjolkan, bukan selfie dengan sangat bahagia," sarannya. 

 

Saksikan juga video menarik berikut

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya