Perjuangan RS di Pedalaman Papua Raih Akreditasi

Terletak di daerah terpencil tak membuat surut pihak Rumah Sakit Umum Daerah Tiom di Papua meraih akreditasi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 07 Jan 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2019, 14:00 WIB
Petugas kesehatan RSUD Tiom di Kabupaten Lanny Jaya Papua. (Foto: Dok BPJS Kesehatan)
Petugas kesehatan RSUD Tiom di Kabupaten Lanny Jaya Papua. (Foto: Dok BPJS Kesehatan)

Liputan6.com, Jakarta Perbincangan mengenai akreditasi rumah sakit kini sedang jadi topik hangat. Belum lama ini BPJS Kesehatan menyampaikan sertifikasi akreditasi menjadi prasyarat wajib bagi setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk bekerja sama dengan BPJS Kesehatan pada 2019.

Di tengah perbincangan banyak rumah sakit yang berjuang mendapat akreditasi, cerita perjuangan rumah sakit di daerah terpencil di Provinsi Papua ini bisa jadi pemantik semangat. Perjuangan pantang mundur serta melibatkan banyak pihak jadi kunci sukses RSUD Tiom di Kabupaten Lanny Jaya Provinsi Papua terakreditasi pada 2018.

"Kami yang di daerah sulit saja dengan keterbatasan transportasi, ketersediaan bahan-bahan, kami tetap memiliki komitmen yang kuat untuk meningkatkan pelayanan melalui akreditasi. Di Jawa yang segalanya serba mudah dan murah, masa mereka enggak bisa sih? Kita yang kondisinya begini saja berusaha semaksimal mungkin," kata Direktur RSUD Tiom dokter Nataniel Imanuel Hadi dalam sambungan telepon.

Di Papua, perjuangan sebuah rumah sakit memperoleh akreditasi memang perlu kerja keras. Namun, segala jalan dijajal Nathaniel membawa rumah sakit yang dipimpinnya meraih akreditasi. Baginya, akreditasi rumah sakit merupakan sebuah jalan untuk meningkatkan mutu layanan di daerah pedalaman.

“Dulu saya sempat bertemu dengan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Pak Bambang Wibowo. Waktu itu saya sempat sampaikan, kami tidak yakin bisa maju akreditasi dan lulus. Beliau pun menguatkan, asal ada niat baik saja, pasti bisa. Saya dapat semangat dari situ,” kenangnya seperti dikutip rilis dari Humas BPJS Kesehatan yang diterima Health-Liputan6.com pada Senin (7/1/2019).

 

Suntikan semangat

Mendapat suntikan semangat, segera saja Nathaniel membangun komitmen dengan seluruh petugas rumah sakit dan pemerintah daerah setempat. Pada 17 Agustus 2018, kick off akreditasi RSUD Tiom pun dimulai, ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama untuk menuju akreditasi.

Tak lama berselang, Nathaniel sibuk mengirimkan timnya untuk mengikuti berbagai pelatihan terkait akreditasi. Mereka melakukan belajar dari berbagai rumah sakit dari Sumatera sampai Papua.

"Kami juga minta pendampingan dari RS Tadjuddin Chalid Makassar yang sudah lebih dulu terakreditasi paripurna. Tak lupa kami minta bimbingan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) agar tak salah menempuh jalan menuju akreditasi,” tuturnya.

Lalu, ia juga mengirim orang ke RS Boven Digoel untuk melakukan studi banding. Jarak yang jauh mau tak mau harus naik pesawat untuk mencapai tempat tersebut.  

"Kami harus bolak balik ganti pesawat untuk mencapai sana. Segala sesuatu kalau ada niat tidak ada yang susah. Yang penting punya niat untuk maju, sisanya biar Tuhan yang mengatur,” kata Nathaniel.

Menurutnya, proses akreditasi memerlukan sinergi yang baik dengan berbagai pihak. Ia mengaku banyak berkonsultasi dengan beberapa rumah sakit yang sudah lebih dulu menyandang akreditasi.

“Jangan malu meminta bantuan kepada rumah sakit lain. Kami juga dapat dukungan dari RS lain, seperti RS Wamena. Kami bersyukur mereka juga terakreditasi dan sekarang dapat bintang empat, sedikit lagi paripurna," tuturnya.

 

Surveyor KARS datang dikawal polisi bersenjata

Pihak RSUD Tiom pun meminta bantuan keamanan saat surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) (Foto: Dok BPJS Kesehatan)
Pihak RSUD Tiom pun meminta bantuan keamanan saat surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) (Foto: Dok BPJS Kesehatan)

Pemerintah Daerah Kabupaten Lanny Jaya pun turut mendukung mereka dalam memperoleh akreditasi. Tak jarang, Bupati maupun Sekretaris Lanny Jaya mengunjungi untuk mengetahui kabar terbaru terkait progres akreditasi. 

Pihak RSUD Tiom pun meminta bantuan keamanan saat surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) datang.

"Bahkan surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dikawal siang malam oleh polisi bersenjata lengkap untuk alasan keamanan. Sampai kita kirim surat jaminan keamanan ke KARS dari Pak Bupati,” tuturnya. 

Meraih akreditasi, kado tahun baru bagi masyarakat

Nathaniel mengungkapkan, pencapaian akreditasi RSUD Tiom adalah kado tahun baru terindah bagi masyarakat Kabupaten Lanny Jaya. Dengan diperolehnya akreditasi tersebut, ia berharap pelayanan kesehatan di daerah tersebut bisa kian membaik.

“Semoga masing-masing daerah punya hal yang sama. Jangan patah semangat untuk rumah sakit lain yang belum terakreditasi. Kami rumah sakit kecil di terpencil saja mampu terakreditasi. Mudah-mudahan kisah ini bisa memotivasi untuk maju akreditasi,” ucap Nathaniel.

Saat ini RSUD Tiom belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Namun, RSUD Tiom tengah melengkapi beberapa berkas untuk keperluan kredensialing. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya