Liputan6.com, Jakarta Makanan yang sehat juga bisa membantu mengurangi risiko seseorang terkena stroke. Tidak hanya mereka yang sehat tetapi juga para penyintas stroke untuk mencegah penyakitnya menyerang kembali serta membantu proses perawatan.
Mengutip laman American Heart Association/American Stroke Association strokeassociation.org pada Senin (14/1/2019), salah satu yang disarankan bagi para penyintas stroke adalah pola makan dengan lima porsi atau lebih buah dan sayuran per hari untuk mengurangi risiko stroke. Selain itu, berikut ini beberapa rekomendasi pola makan dan diet untuk para penyintas stroke.
Baca Juga
- Konsumsi makanan yang kaya akan sayur dan buah-buahan,
- Pilih makanan yang berserat tinggi,
- Konsumsi ikan setidaknya dua kali dalam seminggu,
- Batasi lemak jenuh dan lemak trans,
- Menghindari minyak yang terhidrogenasi sebagian saja akan mengurangi lemak trans
- Pilih daging tanpa lemak dan unggas, serta masak mereka tanpa menggunakan lemak jenuh atau lemak trans,
- Pilih produk susu rendah lemak.
- Kurangi minuman dan makanan dengan tambahan gula.
- Batasi diri untuk mengonsumsi alkohol.
Simak juga video menarik berikut ini:
Advertisement
Tips jaga nutrisi penyintas stroke
Beberapa penderita stroke mengalami kehilangan nafsu makan. Beberapa dari mereka mungkin memiliki kesulitan menelan atau gerakan tangan yang terbatas. Maka itu, bagi para perawat atau caregiver juga bisa membantu memberikan mereka mendapatkan nutrisi yang tepat dengan beberapa tips ini:
- Pilih makanan yang sehat dengan rasa yang kuat seperti ikan panggang dan buah jeruk. Selain itu, rempah-rempah alami menambah rasa pada makanan dan mampu menggantikan garam.
- Pilih makanan yang berwarna dan menarik secara visual. Misalnya ikan salmon, wortel, dan sayuran hijau gelap.
- Potonglah makanan menjadi kecil-kecil untuk membuatnya lebih mudah dikunyah
- Pilih juga makanan yang lebih lembut dan mudah dikunyah seperti yogurt pisang, sereal, dan sup rendah sodium.
- Jika penderita atau Anda kesulitan menelan, jangan segan membicarakannya dengan terapis atau dokter.
- Sementara, apabila mengalami masalah pada tangan, ada beberapa peralatan makan yang lebih adaptif. Beberapa jenis sendok dan garpu memiliki pegangan yang lebih tebal dan lebih mudah dipegang.
- Bagi para pengasuh, Anda bisa mencoba untuk berbagi makanan dengan korban di waktu-waktu siang hari. Selain itu, Anda bisa mengatur kecepatan agar lebih santai saat makan, menyajikan makanan yang diinginkan korban, serta memintanya mengonsumsi camilan sehat.
- Pengasuh juga harus memperhatikan kemungkinan masalah yang dialami korban saat mengunyah atau menelan.
Advertisement