Seperti Rindu, Menahan Kencing Sama Bahayanya

Ini 3 masalah yang Anda hadapi jika sering menahan kencing

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Jan 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2019, 11:00 WIB
Kencing
Ilustrasi Foto Kebelet Kencing atau Buang Air Kecil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Buang air kecil merupakan respons alami tubuh kita dalam menjaga keseimbangan cairan, serta membuang produk-produk limbah tak berguna yang sebaiknya cepat disingkirkan. Itu mengapa kita dilarang keras buat menahan kencing.

Normalnya, orang harus pipis sebanyak lima sampai delapan kali dalam sehari. Dengan jumlah urine sebanyak 500 sampai 2.000 mililiter (ml).

Akan tetapi masing-masing orang punya respons yang berbeda. Frekuensi kencing antara individu yang kurus dan gemuk, pengonsumsi obat tertentu sama yang tidak, usia muda dan tua, serta yang hamil dan tidak, berbeda-beda.

"Tergantung juga dari seberapa banyak asupan cairan yang masuk dalam sehari, selain faktor usia, kehamilan, jenis minuman yang dikonsumsi, dan ukuran kandung kemih," kata dr. Dyah Novita Anggraini dari situs Klik Dokter dikutip Health Liputan6.com pada Sabtu, 19 Januari 2019.

Terlepas dari itu semua, menahan kencing pantang buat dilakukan. Sesibuk apa pun diri kita, jika tubuh tiba-tiba memberi respons untuk segera buang air kecil, sebaiknya jangan ditunda. Seperti rindu, menahan kencing sama bahayanya.

Dyah, mengatakan, jika kebiasaan ini tak segera diubah, risiko untuk terkena penyakit tertentu lebih mudah terjadi. Sebab, urine merupakan sisa dan limbah produk di dalam tubuh kita yang tak berguna.

"Kebiasaan suka menahan pipis, apalagi yang dilakukan dalam jangka waktu lama, bisa menyebabkan gangguan di dalam tubuh," ujarnya.

 

Gangguan Akibat Menahan Kencing

Kencing
Ilustrasi Foto Kebelet Kencing atau Buang Air Kecil (iStockphoto)

1. Infeksi kandung kemih

"Menunda buang air kecil menyebabkan penumpukan dan perkembangan bakteri di dalam saluran kemih. Kondisi tersebut dapat menyebabkan infeksi pada saluran kencing," kata Dyah.

2. Melemahnya otot kandung kemih

Otot kandung kemih punya peran besar dalam proses keinginan Anda untuk menahan kencing. Bermula dari otak yang berusaha keras memerintahkan untuk menahannya, sementara otot kandung kemih sudah berulang kali kontraksi mengikuti perintahnya.

"Kontraksi otot yang lama dan berulang saat menahan buang air kecil dapat merusak fungsi otot kandung kemih. Jika ini sering terjadi, otot kandung kemih akan makin melemah, dan kemampuan untuk menahan urine yang akan keluar tak bisa dilakukan lagi," ujarnya.

Hal ini mengakibatkan seseorang jadi mudah mengompol. Kondisi ini juga dikenal sebagai inkontinensia urine.

 

Pembengkakan Kandung Kemih

Kencing
Ilustrasi Foto Kebelet Kencing atau Buang Air Kecil (iStockphoto)

3. Pembengkakan kandung kemih

Kandung kemih adalah tempat penampungan urine yang sudah siap dibuang oleh tubuh. Kandung kemih memiliki otot yang elastis dan reseptor di dalam otak akan mengirimkan sinyal, saat kandung kemih sudah terisi penuh dengan air kencing.

"Kandung kemih umumnya hanya bisa menampung sekitar tiga gelas air," ujarnya.

Jika kita terbiasa atau sering menahan kencing, mengakibatkan kandung kemih sering meregang untuk menahan sinyal yang diberikan otak meski dalam keadaan penuh.

Bila ini dibiarkan, tak menutup kemungkinan bisa terjadi pembengkakan kandung kemih akibat menahan buang air kecil dalam jangka waktu lama.

"Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko komplikasi terjadi pecahnya kandung kemih," kata Dyah.

 

Batu Ginjal karena Menahan Kencing

Kencing
Ilustrasi Foto Kebelet Kencing atau Buang Air Kecil (iStockphoto)

4. Batu ginjal

Salah satu dampak lain dari kebiasaan sering menunda buang air kecil adalah menumpuknya endapan mineral di dalam organ ginjal.

Apabila tidak dikeluarkan secara teratur, maka kristal dapat terbentuk. Gejala yang sering dilaporkan adalah nyeri dan mengeluarkan darah saat kencing.

Pada beberapa orang yang rentan terhadap pembentukan batu ginjal, kebiasaan buruk ini dapat membuat membuat kondisi Anda makin parah.

 

Gagal Ginjal

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

5. Gagal ginjal

Efek samping yang paling berbahaya dari kebiasaan terlalu sering menahan buang air kecil adalah gagal ginjal. Kondisi ini menyebabkan ginjal gagal menyaring racun dan limbah dari dalam tubuh untuk dikeluarkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya