Liputan6.com, Jakarta Perempuan mungkin sering mendengar bahwa Anda harus buang air kecil setelah berhubungan seks. Menurut ahli, hal ini ternyata memiliki alasan dan manfaatnya sendiri.
Dikutip dari Insider pada Minggu (30/12/2018), profesor kebidanan dan ginekologi New York University Dr. Frederick Naftolin mengatakan, orang dengan vagina harus berhubungan seks untuk mengurangi risiko terkena infeksi. Ini karena mereka memiliki risiko yang lebih tinggi akibat dekatnya vagina dengan uretra dan anus.
Baca Juga
Dalam hal ini, uretra lebih pendek daripada pria. Membuatnya jauh lebih mudah bagi bakteri untuk berpindah dari anus ke uretra dan kemudian ke kandung kemih.
Advertisement
"Ketika orang melakukan hubungan intim atau foreplay, gesekan di sekitar uretra memanaskannya dan itu mulai mengeluarkan pelumas serta cairan sebagai respon. Cairan itu kemudian menjadi saluran yang baik untuk bakteri naik ke sana," kata Naftolin.
Sehingga, dengan buang air kecil setelah berhubungan seks membuat bakteri tersiram keluar, sebelum mencapai kandung kemih.Â
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Tidak hanya wanita
Tidak kencing setelah berhubungan seks menurut Naftolin menyebabkan seseorang rentan terkena infeksi saluran kemih. Ini karena E.coli berpindah dari rektum ke kandung kemih melalui uretra.
Namun, tidak hanya untuk perempuan saja. Bagi pria, hal ini bisa menyebabkan infeksi prostat. Terutama akibat melakukan seks anal. Di mana penis berada dalam kontak yang konstan dan dekat dengan anus.
Walaupun begitu, Anda tidak harus terburu-buru ke kamar mandi setelah berhubungan seks. Tidak ada aturan konkrit berapa lama harus kencing setelah bercinta. Namun, lebih cepat lebih baik.
"Ini bukan masalah banyaknya bakteri, tapi ini adalah masalah memiliki tabung pendek antara bagian luar dan kandung kemih, sehingga tidak perlu terlalu banyak waktu untuk naik ke kandung kemih," tambah Naftolin.
Advertisement