Liputan6.com, Jakarta Saat ini penyakit kanker masih menjadi permasalahan yang serius di seluruh dunia, baik di negara-negara yang sudah maju, terlebih lagi pada negara-negara yang masih berkembang. Dari riset juga diketahui bahwa kanker menduduki urutan ketujuh sebagai penyebab kematian akibat penyakit di Indonesia setelah stroke, tuberculosis, hipertensi, cidera, perinatal, dan diabetes melitus.
Salah satu jenis kanker yang berbahaya bagi wanita setelah kanker serviks ialah kanker payudara. Organisasi kesehatan dunia, WHO bahkan meramalkan di tahun 2030, Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah pasien kanker payudara sampai 7 kali lipat. Mengerikan, bukan?
Advertisement
Baca Juga
Kanker payudara terbentuk saat sel-sel di dalam payudara tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Sel tersebut umumnya membentuk tumor yang terasa seperti benjolan. Sel kanker akan tumbuh dan menyerang jaringan payudara, misalnya saluran keluar air susu, lobulus (pabrik penghasil air susu), bersama jaringan penunjang lainnya seperti jaringan lemak.
Faktor yang Diduga Bisa Menyebabkan Kanker Payudara
Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kanker payudara. Satu hal yang diketahui adalah penyakit ini muncul karena adanya kerusakan sel dan perubahan sifat genetik pada jaringan payudara. Meski biasanya terjadi pada wanita, kanker payudara ternyata juga bisa menyerang pria, lho.
Beberapa hal kerap dikaitkan dengan meningkatnya risiko terjadi kanker payudara pada wanita. Faktor risiko ini meliputi gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, usia di atas 50 tahun, obesitas, paparan radiasi, gangguan hormon, usia menstruasi pertama kali di bawah 12 tahun, menopause pada usia lebih tua, dan faktor keturunan. Seorang wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara jika terdapat riwayat kanker payudara pada keluarganya.
Adanya bahaya yang mengancam, penting buat kamu untuk mengetahui ciri-ciri kanker payudara stadium awal. Daripada kamu menyesal di kemudian hari, tidak ada salahnya untuk mengetahui ciri-ciri kanker payudara stadium awal.
Â
Advertisement
Ciri-ciri Kanker Payudara
Jangan lupa untuk berbagi artikel ciri-ciri kanker payudara stadium awal kepada keluarga, teman dan orang tersayang, agar mereka juga bisa mengetahui penyakit ini sejak awal. Berikut ciri-ciri kanker payudara stadium awal yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (19/1/2019).
1. Munculnya benjolan di payudara
Ciri-ciri yang pertama, munculnya benjolan pada payudara. Benjolan ini tidak selalu terasa sakit. Meski demikian, tidak semua benjolan yang muncul pada payudara bersifat kanker. Benjolan ini dapat terasa saat kamu melakukan pemeriksaan pribadi di rumah.
2. Warna kulit payudara berubah
Jika kamu melihat warna kulit payudaramu berubah, maka kamu perlu waspada. Perubahan warna ini terkadang disalahartikan dengan infeksi. Padahal, jika kamu tidak yakin dengan benjolan yang muncul di dalam payudara, perubahan warna kulit sudah cukup untuk membuatmu lebih waspada.
Pada tahap ini, kulit payudara akan menjadi kemerahan seperti terjadi iritasi, tekstur dan warna kulit seperti kulit jeruk, dan permukaan kulit area payudara yang terkena kanker tampak berlekuk-lekuk, serta terjadi penebalan kulit.
3. Puting terasa sakit
Apakah kamu pernah merasakan putingmu terasa sakit? Salah satu dari ciri-ciri dari kanker payudara stadium awal lainnya adalah dengan munculnya perubahan pada bagian puting disertai rasa nyeri. Mungkin juga keluar cairan tidak normal dari puting atau puting melesak ke dalam.
4. Muncul benjolan pada ketiak
Jika mulai merasakan ada benjolan dalam ketiak, kamu juga perlu waspada. Meski disebut kanker payudara, bukan berarti benjolan di bawah ketiak yang kamu temui tidak ada hubungannya dengan kanker ini. Jaringan payudara meluas hingga di bawah ketiak. Inilah mengapa kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening di bawah ketiak.
Cara Mengenali Kanker Payudara
Guna mengenali ciri-ciri kanker payudara, cobalah untuk rajin melakukan SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri setiap bulan. Rajin melakukan SADARI juga dapat membantu kamu mengenali tekstur jaringan payudara sendiri, sehingga kamu mampu merasakan kejanggalan pada payudara dan dapat diperiksakan sedini mungkin.
Pemeriksaan dini kanker payudara meliputi pemeriksaan fisik payudara ke dokter, serta mammografi atau USG payudara. Waktu terbaik melakukan SADARI adalah seminggu setelah menstruasi berakhir.
Kanker payudara tidak kalah mematikannya dengan kanker serviks. Semakin cepat penyakit ini terdeteksi, maka semakin tinggi angka keberhasilan pengobatannya.
Untuk mengurangi risiko kanker, disarankan agar kamu menjaga pola makan dan menjalani hidup sehat, serta rutin melakukan SADARI. Jika kamu merasa berpotensi terkena kanker payudara karena memiliki ibu atau saudara sedarah yang menderita kanker, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter. Serta jangan lupa untuk melakukan SADARI, sebagai salah satu langkah awal untuk mengetahui ciri-cirinya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk berbagi artikel ini kepada keluarga, teman dan orang tersayang, agar mereka juga bisa melakukan SADARI secepat mungkin. Lebih cepat, lebih baik bukan?
Â
Reporter: Tyas Titi Kinapti
Advertisement