Pasien DBD di RS Hasan Sadikin Membludak

Pasien yang mendatangi IGD RS Hasan Sadikin Bandung meningkat signifikan karena kasus DBD.

oleh Arie Nugraha diperbarui 04 Feb 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2019, 19:00 WIB
Nyamuk
Ilustrasi Foto Nyamuk DBD (iStockphoto)

Liputan6.com, Bandung Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bandung, Jawa Barat meningkat. Bahkan, terjadi penumpukan jumlah pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Menurut Kepala IGD RSHS Bandung Dodi Tavianto peningkatan itu terjadi sejak dua bulan terakhir sebanyak dua sampai tiga kali lipat dari jumlah hari normal. Dodi menjelaskan pada hari normal, jumlah pasien dalam satu hari hanya dikisaran 80-120 orang.

"Itu dengan asumsi bahwa yang masuk ruangan (inap) itu seimbang dengan yang datang ke IGD. Nah ini dalam dua bulan terakhir kita mengalami peningkatan volume yang sangat-sangat signifikan ya. Ya itu juga tidak bisa lepas dari demam berdarah. Ini kan lagi musim demam berdarah, sehingga banyak pasien-pasien ke IGD kita dengan diagnosis DBD," kata Dodi, Bandung, Senin, 4 Februari 2019.

Dodi mengatakan kelebihan jumlah pasien di IGD , dipicu juga penuhnya ruangan rawat inap. Akibatnya, banyak pasien yang dirawat bukan diruangan tindakan medis melainkan ditempatkan di lorong IGD.

Dodi mengupayakan kelebihan jumlah pasien yang hendak dirawat, tidak sampai ditempatkan di lobi IGD. Jika hal itu terjadi ujar Dodi, maka akan terkendala dengan mengakomodasi para petugas medis.

"Jangan sampai ke lobi ya. Jadi memang disini bukan cuman tanggung jawab IGD ya, tapi tanggung jawab lintas instalasi. Dalam kata lain, kita harus segera berkoordinasi dengan kepala ruang rawat inap, kepala ruang rawat intensif, kepala instalasi ruang operasi agar tidak terjadi penumpukan di IGD. Kita minta difasilitasi supaya pasien-pasien segera cepat pindah ke ruangan atau ke rawat intensif atau naik ke meja operasi karena mengingat pasien yang datang ke iGD itu terus-terusan," ujar Dodi.

 

Tetap bisa dilayani baik

Namun dengan kondisi saat ini, diakui pelayanan medis sejauh ini di IGD masih dapat ditangani dengan baik. Meski tutur Dodi, petugas medis harus bekerja sangat keras.

Jumlah pasien yang masuk ke IGD RSHS usai merebaknya penyakit demam berdarah setiap harinya dikisaran 160 - 200 orang. Sebagian pasien itu dipulangkan karena telah sembuh dan sebagian lagi masuk ke ruangan rawat inap.

"Yang banyak itu pasien anak - anak datang dengan diagnosa demam berdarah. Jadi setiap hari itu pasti ada sisa pasien anak - anak yang belum bisa kita alihkan ke ruangan," jelas Dodi.

Sebelum masuk musim hujan, IGD RSHS disebutkan Dodi minim kedatangan pasien dengan diagnosis demam berdarah. Bahkan cenderung tidak ada. Hanya saja dalam kurun waktu dua bulan terakhir, jumlah pasien dengan diagnosa demam berdarah meningkat tajam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya