Saat Ibu Hamil Kontraksi, Apa yang Dirasakan Janin?

Saat kontraksi, ternyata bukan hanya ibu yang sedang mempertaruhkan nyawa saat persalinan terjadi, namun sang janin juga

oleh Babyologist diperbarui 25 Feb 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2019, 09:00 WIB
Kontraksi Mengandung dan Melahirkan
Ilustrasi Foto Mengandung dan Melahirkan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ketika ibu hamil mengalami kontraksi, rupaya bukan hanya sang ibu yang merasakan melainkan juga janin dalam kandungan. Berikut dua hal yang dirasakan janin ketika ibu kontraksi, seperti yang dibagikan oleh Mommy Marlisa Tenggara dari Babyologist.

Saat kita ngomongin kontraksi, biasanya yang terbayangkan pasti adalah perjuangan sang ibu yang sedang mempertaruhkan nyawa mereka, betul ya Moms? Dan memang tidak salah sih, karena dalam sebuah proses persalinan, memang ibu mempertaruhkan nyawa mereka dalam melewati sakitnya kontraksi yang selalu memiliki risiko dalam mengalami komplikasi.

Tapi jangan salah, Moms! Ternyata bukan kita saja lho sebagai ibu yang sedang mempertaruhkan nyawa saat persalinan terjadi, namun sang janin juga! Lho, memangnya bayi di dalam perut juga merasakan sakit? Topik hari ini saya pelajari dari Discovery Channel di saat menanti persalinan Eegan. Jadi, apa sih yang janin rasakan di dalam kandungan saat proses persalinan terjadi?

1. “Dipaksa” keluar

Kontraksi itu ibarat perut mengerut dan mengencang. Nah hal ini berimbas pada tubuh bahkan wajah dan kepala bayi ibarat ditabrak, didorong secara terus-menerus untuk keluar dari rahim menuju ke “lubang” yang sempit dan sesak. Dan ini membuat janin sebenarnya tidak nyaman ya, Moms. Jadi ternyata bukan hanya kita para ibu lho yang merasa kesakitan saat kontraksi terjadi, namun sang janin juga merasakan hal yang tidak enak.

2. Stres pada janin

Ya! Janin dalam perut juga bisa merasakan stres! Ini terjadi dalam persalinan saya dan Eegan. Saat pembukaan ke-4, tiba-tiba detak jantung Eegan turun drastis dari 160-an ke 60-an melalui rekaman CTG. Hal ini menandakan bahwa janin mengalami stres di dalam rahim. Saat detak jantung Eegan melemah, kemudian saya dipasangkan selang oksigen dan induksi pun dimulai untuk mempercepat proses persalinan.

Nah setelah mengetahui hal ini bisa terjadi, ada beberapa hal yang sebenarnya dapat kita lakukan dalam mempersiapkan mental janin dalam menghadapi persalinan ya Moms. Jadi bukan hanya fokus bagaimana kita mempersiapkan mental kita aja lho, tapi juga mental janin. Kebayang yah, di kala janin sedang menikmati enaknya mengisap jempol dalam rahim, tiba-tiba terjadi gempa bumi yang menakutkan bagi dirinya.

Yang dapat Moms lakukan ialah afirmasi, atau jelaskan pada janin bahwa we are in this together. Berikan dukungan dan bahkan semangat untuk berjuang bersama melewati persalinan. Beritahu janin bahwa mungkin akan terjadi beberapa dorongan yang membuat dirinya tidak nyaman tapi jangan takut dan jangan menyerah, karena tidak lama lagi artinya janin dapat bertemu langsung dengan ayah ibunya. Apakah janin dapat mengerti? Menurut saya bisa ya Moms! Karena janin sudah bisa mendengar suara kita dan ada batin ibu anak yang bekerja. Paling tidak, dia tahu bahwa ada sesuatu yang akan terjadi dan dengan ibu yang tenang, janin pasti tenang.

Mengetahui fakta bahwa janin ikut berjuang sebenarnya juga menguntungkan bagi kita para ibu, karena kita merasa tidak sendiri dan merasa lebih kuat dan tidak gampang menyerah saat mengingat buah hati tercinta juga sedang berjuang.

Semoga bermanfaat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya