Negatif dan Positifnya Melahirkan di Usia Nur Asia Istri Sandiaga Uno

Sandiaga Uno menyebut bahwa Nur Asia Uno melahirkan anak ketiga pada usia 42 tahun.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 18 Mar 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2019, 14:00 WIB
Nur Asia dan Sandiaga Uno
Nur Asia dan Sandiaga Uno (dok. Instagram @nurasiauno/https://www.instagram.com/p/BoiimGwga2h/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta Nur Asia, istri Sandiaga Uno, diketahui melahirkan anak ketiga, Sulaiman Saladdin Uno, pada usia 42 tahun. Sebuah usia yang sebenarnya tidak dianjurkan untuk hamil karena berisiko tinggi.

Dikutip dari Good Housekeeping pada Senin, 18 Maret 2019, kehamilan di atas usia 35 masuk kategori 'berbahaya'. Sebab, ibu hamil berisiko mengalami komplikasi seperti pre-eklampsia, diabetes, kelahiran prematur, dan bayi lahir dengan berat badan rendah.

Selain itu, hamil di usia yang sama seperti istri Sandiaga Uno juga berisiko mengalami keguguran.

"Antara usia 35 hingga 44, risiko mengalami keguguran bisa naik hingga 40 persen. Sedangkan di atas 44, risiko dapat meroket hingga 50 persen," kata dokter spesialis jantung pembuluh darah, Vito A Damay MKes FIHA FICA, dikutip dari situs Klik Dokter.

Menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan American Stroke Associations International Stroke Confrence pada 2016, ucap Vito, perubahan fisiologis pada tubuh yang hamil bisa memengaruhi kesehatan mereka.

Ditambah pula, begitu memasuki umur-umur seperti halnya Nur Asia, istri Sandiaga Uno saat hamil anak ketiga, wanita berisiko mengalami tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes melitus. Sejumlah kondisi yang merupakan faktor utama terjadinya penyempitan pembuluh darah koroner pada jantung, yang bisa berakhir pada serangan jantung.

 

 

Positifnya melahirkan di usia yang sama dengan istri Sandiaga Uno

Nur Asia
Nur Asia, istri Sandiaga Uno. (dok. Instagram @nurasiauno/https://www.instagram.com/p/BobPT3RAtHP/Putu Elmira)

Namun, hamil lalu melahirkan di usia 40 tahun tidak selalu negatif. Dua tahun lalu, sebuah penelitian dilakukan oleh Max Planck Institute for Demographic Research dan London School of Economics, dengan mempelajari 1,5 juta pria dan wanita Swedia yang lahir pada 1960-1991.

Setelah dilakukan analisis, peneliti mendapati mereka yang lahir dari ibu yang sudah tidak muda lagi, termasuk ibu berusia 45 tahun, sebagian besar berkuliah dan memiliki performa pendidikan yang lebih baik dibanding saudaranya yang lahir lebih dahulu atau ketika usia orangtua mereka masih muda.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Population and Development Review ini mengungkapkan anak-anak yang dilahirkan ibu berusia tua membuat anak-anak mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Selama ini perspektif kita terkait dengan risiko jika hamil di usia tua, tapi kurang diperhatikan bahwa ada juga hal positif dari hal ini," ujar Mikko Myrskylä.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya