Biaya Berobat Mahal, Masyarakat Denmark Andalkan Dokter Keluarga

Dokter keluarga menjadi gawan pertama bagi masyarakat Denmark kala jatuh sakit

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Apr 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2019, 09:00 WIB
Denmark
Denmark (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denmark - Duta Besar Indonesia untuk Denmark, M. Ibnu Said berbagi cerita mengenai pengobatan yang ada di sana bila dia jatuh sakit.

Menurut Ibnu, orang Denmark tidak akan langsung pergi ke rumah sakit untuk berobat di dokter spesialis. Melainkan mencari pertolongan pertama dari dokter keluarga atau General Practitioner (GP) terlebih dahulu.

Jika menurut GP harus ditangani dokter spesialis, barulah pasien dirujuk ke rumah sakit.

"Peranan dokter keluarga sangat menentukan, karena dialah yang menentukan apakah orang ini perlu akses ke perawatan kesehatan untuk dokter spesialis atau tidak," kata Ibnu.

"Kalau menurut dokter keluarga sudah enggak perlu ke dokter spesialis, ya enggak usah," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com dalam sebuah kesempatan di Kedutaan Besar Indonesia untuk Denmark belum lama ini.

 

Cerita Dubes Indonesia untuk Denmark

Denmark
Denmark (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Ibnu cukup sering menggunakan jasa GP. Misalnya saja dua bulan lalu, saat dia merasa jantungnya tidak enak. Di tangan GP kesehatan jantungnya dicek secara menyeluruh, dan hasil akhirnya Ibnu tidak perlu ke dokter spesialis.

"Pada saat itu sudah enggak ada masalah lagi," kata Ibnu.

 

Biaya Kesehatan di Denmark Mahal

Denmark
Denmark (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Menurut Ibnu, rumah sakit di Denmark sepertinya memang didesain untuk tidak dikunjungi setiap saat. "Dibuat untuk dibatasi. Jadi, enggak setiap sakit akan ke sana karena ada layanan dokter keluarga ini," ujarnya.

Lebih lanjut, biaya rumah sakit di Denmark tidak murah. Itu mengapa orang di sana rutin bayar pajak dan ikut asuransi. Sebab, pajak mereka turut menanggung biaya kesehatannya.

"Untuk rawat inap saja dikenakan biaya sebesar 9.000 Kroner Denmark satu malamnya. Itu sekitar Rp22,5 juta," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya