Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi kacang-kacangan punya manfaat bagi para pria. Terutama, untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sperma bagi mereka yang berusia muda.
"Ini mendukung peran bermanfaat bagi konsumsi kacang dalam kualitas sperma," kata para peneliti studi seperti dikutip dari MedicalXpress pada Senin (6/5/2019).
Baca Juga
Studi ini dilakukan dengan merekrut 119 pria breusia 18 hingga 35 tahun. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok yang terpisah. Kelompok pertama mengonsumsi 60 gram jenis kacang-kacangan seperti almond, hazelnut, dan kenari setiap hari. Sementara sisanya tidak mengonsumsi kacang.
Advertisement
14 minggu kemudian, para peneliti menganalisis kesehatan para peserta. Mereka yang rutin mengonsumsi kacang-kacangan mengalami peningkatan yang signifikan dalam jumlah, vitalitas, motilitas atau gerakan, dan morfologi sperma. Semuanya memiliki pengaruh pada kesuburan pria.
"Selain itu, subjek dalam kelompok kacang juga menunjukkan penurunan signifikan dalam tingkat fragmentasi DNA sperma mereka, sebuah parameter yang terkait dengan infertilitas pria," tulis para ilmuwan dalam sebuah pernyataan.
Â
Simak juga Video Menarik Berikut Ini:
Pola Diet Sehat
Meski begitu, para peneliti belum tahu apakah pria harus slelau menambahkan kacang ke dalam menu makanannya jika ingin memiliki buah hati. Salah satu penulis studi, Albert Salas-Huetos dari Rovira i Virgili University di Spanyol mengatakan bahwa mereka belum bisa memastikan hal itu.
"Tetapi, bukti yang dikumpulkan dalam literatur menyatakan bahwa perubahan gaya hidup sehat seperti mengikuti pola diet sehat bisa membantu konsepsi dan tentu saja, kacang-kacangan adalah komponen kunci dari diet sehat Mediterania," kata Salas-Huetos.
Mengutip Science Daily, World Health Organization (WHO) menyatakan ada empat parameter kualitas air mani pada tahun 2010. Mereka adalah: konsentrasi minimal 15 juta sel sperma dalam mililiter air mani, motilitas progresif (minimal 32 persen), vitalitas (58 persen), dan morfologi (4 persen).
Pada tingkat molekuler, dinyatakan bahwa integritas genetik sel sperma sangatlah penting untuk keberhasilan pembuahan. Apabila terjadi fragmentasi atau kerusakan untai DNA dalam sel, sperma dianggap kurang mampu membuahi sel telur dan mempertahankan perkembangan embrionik.
Beberapa hal yang dianggap bisa menyebabkan fragmentasi DNA antara lain stres oksidatif akibat faktor lingkungan dan gaya hidup.
Advertisement