IDI: Kelelahan Bukan Penyebab Petugas KPPS Meninggal Pasca Pemilu 2019

IDI menilai bahwa kelelahan hanyalah salah satu pemicu penyakit yang diderita oleh petugas KPPS yang meninggal dunia setelah Pemilu 2019

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Mei 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2019, 19:00 WIB
La Hambu meninggal dunia karena kelelahan usai melakukan tugas sebagai KPPS. (Liputan6.com/Akbar Fua)
La Hambu meninggal dunia karena kelelahan usai melakukan tugas sebagai KPPS. (Liputan6.com/Akbar Fua)

Liputan6.com, Jakarta Kelelahan bukanlah penyebab dari banyaknya kasus petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dan sakit pasca Pemilu 2019. Pernyataan ini dikemukakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam sebuah diskusi publik di Kantor PB IDI, Jakarta

"Kelelahan itu bukan penyebab langsung tapi hanya salah satu faktor, karena faktor yang lain banyak, baik itu memicu atau memperberat penyakit," kata Ketua PB IDI Daeng M. Faqih pada Senin (13/5/2019).

Daeng mengatakan, kelelahan tidak bisa dianggap sebagai penyebab dan pemicu utama. Kemungkinan, ada faktor-faktor lain yang memperberat penyakit yang diderita oleh petugas KPPS, khususnya pasca Pemilu 2019.

"Misalnya dia lelah, dicampur faktor-faktor yang lain kemudian terjadi gangguan jantung, gangguan jantung itu yang menyebabkan kematian. Jadi (kelelahan) bukan faktor utama dan bukan penyebab langsung," kata Daeng menambahkan.

IDI juga mengakui bahwa mereka sudah membentuk tim internal untuk melakukan penelitian. Sementara, untuk investigasi, hanya lembaga yang berwenang yang diperbolehkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini:


Terkait Pelaksanaan Pemilu 2019

Dibalik Terselenggaranya Pemilu 2019, Begini Perjuangan Panitia yang Bikin Kagum
Pekerja yang membawa kotak suara di Palembang (Sumber: GettyImages/AFP/AbdulQodir)

IDI melihat beberapa hal terkait teknis pelaksanaan Pemilu 2019. Salah satunya kemungkinan bahwa masih ada kekurangan dalam pemeriksaan kesehatan petugas KPPS.

"Persyaratan untuk pemeriksaan kesehatan itu ada, tapi kami melihat kurang rapi. Ada yang menyerahkan ada yang tidak. Kemudian pemeriksaannya se-level apa. Apa sekadar keterangan kesehatan tanda-tanda vital saja atau yang agak lengkap," kata Daeng memaparkan.

Hal ini dikarenakan, biaya pemeriksaan lengkap tidaklah murah dan dirasa tidak sebanding dengan gaji petugas KPPS.

Dari sisi pelaksanaan, IDI mencatat ada beberapa hal lain selain pemeriksaan kesehatan. Misalnya dari segi jam kerja, serta pelaksanaan pemilu serentak itu sendiri.

"Tapi kami tidak masuk sampai ke situ karena itu bukan area ahli medis. Kami hanya menyampaikan agar ahli politik dan pemilu memikirkan agar kejadian semacam ini tidak terjadi lagi."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya